- Tutup TC Kafilah Bengkalis Peserta MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Bupati Minta Kafilah Tetap Rutin Berlatih
- Meriahkan Pesta Demokrasi, Bupati Kasmarni Ajak Masyarakat Ke TPS
- Gelar Gemar Siak Berzakat, Baznas Kabupaten Siak Berhasil Kumpulkan Rp 689.77 Juta
- Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 29 Perwira Tinggi TNI
- Peduli Sesama, TNI di Rokan Hulu Riau Bagi-Bagi Takjil Berbuka Puasa
- Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
- Safari Ramadhan, Bupati Rohil Salurkan Bantuan Operasional Masjid Mujahidin Sungai Nyamuk
- Ikhtiar Berzakat Terus Disosialisasikan, Bupati Alfedri Pimpin Gemar Siak Berzakat
- Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024
- TP PKK Kabupaten Siak dan BRK Syariah Salurkan 120 paket Sembako
- Ketua Umum Dharma Pertiwi Hadiri Pembukaan Jala Craft 2024
- Penuh Berkah, Pj Gubri dan Bupati Kasmarni Safari Ramadhan di Kecamatan Pinggir
- Soal Video Viral Mirip Sekda, Diskominfotiks Rohil Lakukan Koordinasi Dengan Kementrian Kominfo RI
- PM Jepang Lantik Tiga Perwira Remaja TNI Lulusan NDA
- Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh: Edisi Muslimah Muallaf Asal Filipina
- Polbeng Kembali Kirim Mahasiswa Kuliah di Jerman
- Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 52 Perwira Tinggi TNI
- Sempena Safari Ramadhan 1445 H, PD Muhammadiyah Siak Kukuhkan Pengurus PCM Kandis
- Pimpin Bujang Kampung, Wabup Husni Merza Ingatkan Para Camat Pantau Harga Sembako di Pasaran
- Mantapkan Kualitas Jelang MTQ Riau, Kesra Bengkalis Lakukan Pembinaan Terpusat
Minat Baca di Kalangan Masyarakat Dinilai Sangat Rendah
PEKANBARU, kabarmelayu.com - Berdasarkan hasil survei tahun 2012 menyebutkan, budaya literasi masyarakat Indonesia terburuk kedua dari 65 negara yang diteliti. Sementara Kemendikbud Harris Iskandar menilai bahwa indeks membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001.
Demikian disampaikan pemerhati pendidikan H. Musthajab kepada wartawan, Senin (15/7/17).
"Dari 1000 orang Indonesia hanya 1 orang yang suka membaca. Pemerintah khususnya Departemen Pendidikan itu harus mempunyai kebijakan atau gebrakan baru bagaimana meningkatkan minat baca, menulis dan mengimplementasikan, khususnya di kalangan peserta didik", ujarnya.
Untuk menarik minat baca sebut Musthajab, pihaknya menawarkan sinopsis. Buku ini berisikan bagaimana anak itu meminjam buku di perpustakaan dibawa rumah. Kemudian bukunya dibaca dan dituangkan dalam lembaran yang sudah terdeteksi yang sudah tuliskan disini.
Ia mencontohkan, sebuah judul buku penulisnya siapa penerbit siapa tahun terbitnya berapa, tahun berapa edisi ke berapa, jumlah halaman berapa semua teridentifikasi dari buku yang ia baca.
Anak sambung Musthajab, disuruh meringkas isi buku yang dibaca. Setelah itu anak disuruh mengekspresikan tokoh-tokoh yang ada dalam buku yang ia baca.
Karakter yang ada dalam tokoh buku itu kata Musthajab, kemudian anak disuruh mencari menggali karakternya dia yang sama dengan karakter sang tokoh itu. Tujuannya, untuk menggali menggiring mengungkap membentuk karakter si anak supaya mendekati karakter dari tokoh itu di dalam buku.
"Setelah dia itu bisa menulis bisa menggambar bisa menggali karakternya, dia tampil di depan kelas. Tujuannya, supaya anak ini dibekali oleh kebiasaan tampil di depan teman-temannya", ucapnya.
Sebagai pemerhati pendidikan kata Musthajab, pihaknya sudah mengkomunikasikan masalah ini ke dinas pendidikan dan perpustakaan agar bisa sinkron. Seperti Pekanbaru, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Sukoharjo.
Sinopsis ini jelas Musthajab, diterbitkan dalam rangka bagaimana memanfaatkan buku yang sudah diberikan pemerintah yang jumlahnya sangat banyak sehingga bisa bermanfaat.
"Inilah salah satu solusi supaya minat bacanya itu meningkat. Kita coba dalam tahun ini atau tahun besok. Kalau itu dilakukan, maka kita survei lagi pasti di Riau akan meningkat minat bacaannya karena terukur", sebutnya.
Intinya sebut Musthajab,tidak ada negara di dunia ini yang minat bacanya rendah menjadi negara maju. Tujuh negara yang disurvei membuktikan, bahwa kita nggak maju-maju karena minat baca yang masih rendah, ujarnya. (fin)