- Enam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Bakamla RI Diserahterimakan
- Bupati Bengkalis Serahkan Penghargaan Pemenang Lomba Lampu Colok dan Pawai Takbir 2024
- Lanjutkan Program Bermasa, Bupati Kasmarni Pastikan Maju di Pilkada Bengkalis 2024
- Pererat Silaturrahmi Antar Anggota, Ketua DPRD Siak Gelar Pertemuan Pasca Libur Idul Fitri
- Tiba-Tiba WHO Beri Warning, Flu Burung Marak Lagi
- Ketua DPRD Siak Indra Gunawan SE Audiensi Bersama Komisioner KPU Siak
- Panglima TNI Pimpin Penyerahan Jabatan Pangkogabwilhan II dan Sertijab 3 Jabatan Strategis Mabes TNI
- Disdik Kota Beberkan Empat Jalur Penerimaan PPDB Tahun Ini
- Kelas Rawat Inap BPJS 1, 2, 3 Dihapus 2025, Iurannya Jadi Segini
- Pemkab Bengkalis Terus Pacu Percepatan Pembangunan Jembatan Bengkalis-Bukit Batu
- Jaga Kewaspadaan Dimanapun Berada, Panglima TNI Ingatkan Prajurit Agar Selalu Berhati-Hati dan Teliti Dalam Bertindak
- Ingat! Seluruh ASN dan Honorer Harus Hadir di Halalbihalal Pemkab Bengkalis
- Anggota Koramil 0321-05/RM Kembali Lakukan Pendampingan Petani Cabe
- Panglima TNI Laksanakan Apel Khusus dan Halal Bihalal di Mabes TNI
- Panglima TNI Tinjau Arus Balik Lebaran 1445 H/2024
- Cegat Speedboat Naga Line, Ini yang Dilakukan Kapolda Riau
- Kadis DLH Rohil Pimpin Pembersihan Sampah di Bagan Batu pasca Lebaran
- Pantau Arus Balik Lebaran 1445 H, Babinsa 0321-05/RM Bersama Polri Berikan Kenyamanan pada Pemudik
- 17 Ruko di Ujungbatu Rokan Hulu Riau Ludes Terbakar
- Jaga Kekompakan, Bupati Kasmarni Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Sempat Sesak Nafas, PDP Corona di Ketapang Meninggal Dunia
(ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
PONTIANAK - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) kasus virus corona (Covid-19) meninggal dunia di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, pada Jumat (27/3) petang. Dia diduga sempat mengalami sesak nafas.
Pasien laki-laki 45 tahun itu sebelumnya masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) karena riwayat perjalanannya dari Malaysia, negara terjangkit Covid-19. Statusnya kemudian ditingkatkan menjadi PDP sebelum meninggal dunia.
Plt Direktur RSUD Agoesdjam Ketapang, dr. Herman Basuki membenarkan bahwa pasien meninggal di RSUD Agoesdjam Ketapang.
Herman menjelaskan pasien dirujuk ke rumah sakit sekitar pukul 17.52 WIB, Jumat. Ketika tiba di IGD, pasien langsung diterima oleh dokter. Namun dalam pemeriksaan tersebut, tidak ada respons. Pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi untuk dilakukan pemeriksaan kembali. Namun tidak ada respons.
"Diketahui waktu di jalan sudah tidak ada nadinya sehingga ditetapkan waktu kematian sekitar pukul 18.35 WIB," katanya saat konferensi pers di Posko Covid-19, Sabtu (28/3) petang.
Pernyataan ini pun dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, Rustami. Dia mengatakan saat statusnya masih ODP di wilayah Kauman, Kecamatan Benua Kayong, pasien sempat memeriksakan kesehatan di Puskesmas Tuan-Tuan pada Jumat (20/3).
"Dia itu baru datang dari Malaysia, kemudian memeriksakan kesehatannya dan mengaku sempat menjalani karantina selama 14 hari di Malaysia. Saat itu yang bersangkutan mengeluh batuk, pilek dan demam tanpa ada sesak nafas," katanya.
Menurutnya, dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi. Oleh dokter ditetapkan sebagai ODP untuk kemudian menjalani karantina mandiri.
"Selama karantina yang bersangkutan dilakukan pemantauan oleh tim medis, di hari pertama yakni 21 Maret demam yang bersangkutan berkurang namun batuk dan pilek masih ada dan tidak ada sesak nafas, sedangkan di hari kedua dan ketiga yakni 22 dan 23 Maret demamnya sudah tidak ada namun batuk dan pilek masih dan tidak ada mengeluh sesak," katanya.
Namun, pada hari keempat pemantauan tepatnya 24 Maret 2020, batuk dan pilek berkurang. Pada hari kelima pasien merasa nyeri pada pinggang. Pada hari keenam atau 26 Maret, demam sudah tidak ada namun ada batuk berdahak.
Pada hari ketujuh yakni 27 Maret sekitar pukul 11.00 WIB yang bersangkutan mengalami sesak nafas terutama ketika berbaring, kemudian ada batuk berdahak dan nyeri pada ulu hati. Saat diperiksa tekanan darah mencapai 200 per 109 dan dilakukan terapi tambahan penanganan oleh tim.
Saat itu, sekitar pukul 15.30 WIB sesak nafasnya semakin kuat sehingga dikoordinasikan dengan dokter penanggung jawab yakni dr Eva spesialis paru. Pasien itu dinyatakan berstatus PDP untuk kemudian dirujuk ke Agoesdjam sekitar pukul 17.00 WIB.
Sementara, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Ketapang sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda) Ketapang, Farhan menerangkan saat ini almarhum telah dikebumikan di pemakaman umum Desa Payak Kumang. Pihak terkait juga terus melakukan upaya penyemprotan disinfektan di lokasi karantina mandiri almarhum dan di sekitarnya.
"Untuk penanganannya dengan standar sesuai aturan," katanya.
(CNNIndonesia.com)