- Tutup TC Kafilah Bengkalis Peserta MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Bupati Minta Kafilah Tetap Rutin Berlatih
- Meriahkan Pesta Demokrasi, Bupati Kasmarni Ajak Masyarakat Ke TPS
- Gelar Gemar Siak Berzakat, Baznas Kabupaten Siak Berhasil Kumpulkan Rp 689.77 Juta
- Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 29 Perwira Tinggi TNI
- Peduli Sesama, TNI di Rokan Hulu Riau Bagi-Bagi Takjil Berbuka Puasa
- Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
- Safari Ramadhan, Bupati Rohil Salurkan Bantuan Operasional Masjid Mujahidin Sungai Nyamuk
- Ikhtiar Berzakat Terus Disosialisasikan, Bupati Alfedri Pimpin Gemar Siak Berzakat
- Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024
- TP PKK Kabupaten Siak dan BRK Syariah Salurkan 120 paket Sembako
- Ketua Umum Dharma Pertiwi Hadiri Pembukaan Jala Craft 2024
- Penuh Berkah, Pj Gubri dan Bupati Kasmarni Safari Ramadhan di Kecamatan Pinggir
- Soal Video Viral Mirip Sekda, Diskominfotiks Rohil Lakukan Koordinasi Dengan Kementrian Kominfo RI
- PM Jepang Lantik Tiga Perwira Remaja TNI Lulusan NDA
- Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh: Edisi Muslimah Muallaf Asal Filipina
- Polbeng Kembali Kirim Mahasiswa Kuliah di Jerman
- Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 52 Perwira Tinggi TNI
- Sempena Safari Ramadhan 1445 H, PD Muhammadiyah Siak Kukuhkan Pengurus PCM Kandis
- Pimpin Bujang Kampung, Wabup Husni Merza Ingatkan Para Camat Pantau Harga Sembako di Pasaran
- Mantapkan Kualitas Jelang MTQ Riau, Kesra Bengkalis Lakukan Pembinaan Terpusat
Puasa Bisa Cegah Stres, Ini Penjelasan Pakar Kedokteran Jiwa UGM
Ilustrasi puasa. (Foto: Shutterstock)
YOGYAKARTA – Melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan banyak memiliki manfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Psikiater dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pun memastikan puasa dapat membantu meredakan stres.
"Puasa berpengaruh langsung dalam meredakan stres," tutur Ketua Program Studi Pendidikan Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM Ronny Tri Wirasto, Kamis (30/4/2020).
Ia menjelaskan, selama menjalankan ibadah puasa, orang cenderung melakukan pengaturan pola makan dengan lebih baik. Asupan makanan yang seimbang akan memengaruhi cara berpikir menjadi lebih teratur.
Ronny mengungkapkan, banyak studi menunjukkan bahwa mengurangi kadar makan termasuk karbohidrat dan lemak selama beberapa pekan akan meningkatkan kemampuan berpikir.
Salah satu cara mengenali stress, terang dia, adalah melalui kemampuan berpikir. Orang yang berpikir lebih baik maka emosi lebih terkendali dan menekan stres.
"Yang mengontrol emosi itu salah satunya kemampuan berpikir," ujar Ronny.
Dia melanjutkan, berpuasa juga akan menjaga hormon kortisol yang berkaitan dengan respons tubuh saat stres. Puasa mampu menstabilkan hormon kortisol yang dihasilkan kelenjar adrenal.
Ketika asupan makanan diatur, tambah Ronny, maka hormon juga akan lebih tenang. Namun ketika stress, hormon corticotropin releasing factor (FCR) akan teraktivasi secara berlebihan yang memengaruhi makrofag sehingga menurunkan imunitas.
"Orang mudah marah biasanya karena hormon kortisolnya meningkat tidak sesuai kebutuhan," ujarnya.
(okezone.com)