- Tutup TC Kafilah Bengkalis Peserta MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Bupati Minta Kafilah Tetap Rutin Berlatih
- Meriahkan Pesta Demokrasi, Bupati Kasmarni Ajak Masyarakat Ke TPS
- Gelar Gemar Siak Berzakat, Baznas Kabupaten Siak Berhasil Kumpulkan Rp 689.77 Juta
- Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 29 Perwira Tinggi TNI
- Peduli Sesama, TNI di Rokan Hulu Riau Bagi-Bagi Takjil Berbuka Puasa
- Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
- Safari Ramadhan, Bupati Rohil Salurkan Bantuan Operasional Masjid Mujahidin Sungai Nyamuk
- Ikhtiar Berzakat Terus Disosialisasikan, Bupati Alfedri Pimpin Gemar Siak Berzakat
- Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024
- TP PKK Kabupaten Siak dan BRK Syariah Salurkan 120 paket Sembako
- Ketua Umum Dharma Pertiwi Hadiri Pembukaan Jala Craft 2024
- Penuh Berkah, Pj Gubri dan Bupati Kasmarni Safari Ramadhan di Kecamatan Pinggir
- Soal Video Viral Mirip Sekda, Diskominfotiks Rohil Lakukan Koordinasi Dengan Kementrian Kominfo RI
- PM Jepang Lantik Tiga Perwira Remaja TNI Lulusan NDA
- Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh: Edisi Muslimah Muallaf Asal Filipina
- Polbeng Kembali Kirim Mahasiswa Kuliah di Jerman
- Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 52 Perwira Tinggi TNI
- Sempena Safari Ramadhan 1445 H, PD Muhammadiyah Siak Kukuhkan Pengurus PCM Kandis
- Pimpin Bujang Kampung, Wabup Husni Merza Ingatkan Para Camat Pantau Harga Sembako di Pasaran
- Mantapkan Kualitas Jelang MTQ Riau, Kesra Bengkalis Lakukan Pembinaan Terpusat
Laporan Lembaga Australia: China Hancurkan 16.000 Masjid di Xinjiang
(Foto: AFP)
BEIJING - Otoritas China telah menghancurkan ribuan masjid di Xinjiang. Temuan itu diungkapkan Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI) dalam laporan terbaru tentang pelanggaran HAM yang meluas di wilayah bergolak itu, Jumat (25/9/2020).
AFP melansir, kelompok HAM itu menyatakan, lebih dari 1 juta orang Uighur dan kelompok minoritas lain yang sebagian besar beragama Islam dan berbahasa Turki ditahan di kamp-kamp di wilayah barat laut China itu. Penduduk setempat juga ditekan pemerintah komunis untuk menghentikan berbagai kegiatan yang berbau kebudayaan dan keagamaan mereka.
ASPI melaporkan, sekitar 16.000 masjid telah hancur atau rusak di Xinjiang. Data itu diperoleh berdasarkan citra satelit dan pemodelan statistik. Sebagian besar pembongkaran rumah ibadah itu terjadi dalam tiga tahun terakhir. Diperkirakan 8.500 masjid telah hancur total, yang kebanyakan terjadi di luar pusat Kota Urumqi dan Kashgar.
Masih menurut laporan itu, banyak masjid yang lolos dari pembongkaran telah disingkirkan kubah dan menaranya. Sementara itu, ada 15.500 masjid yang masih utuh dan rusak dibiarkan berdiri di sekitar Xinjiang.
Jika laporan tersebut benar, itu akan menjadi jumlah terendah rumah ibadah umat Islam di Xinjiang sejak era pergolakan nasional Revolusi Kebudayaan di China pada dekade 1960-an. Sebaliknya, tidak ada satu pun gereja Kristen maupun kuil Buddha di Xinjiang yang rusak ataupun hancur sepanjang dalam pengamatan ASPI.
Lembaga pemikir asal negeri kanguru itu juga menyatakan, hampir sepertiga dari fasilitas utama milik umat Islam di Xinjiang termasuk tempat ibadah, pemakaman, dan rute haji telah dihancurkan.
Investigasi AFP tahun lalu menemukan, puluhan kuburan telah dihancurkan di wilayah tersebut. Sisa-sisa jasad manusia dan batu bata dari makam-makam yang rusak tampak tersebar di seluruh negeri.
China bersikeras mengklaim penduduk Xinjiang menikmati kebebasan beragama sepenuhnya. Namun, hasil temuan dan observasi sejumlah lembaga independen tidak menunjukkan sebaliknya.
Pekan lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, Wang Wenbin mengatakan, ada sekitar 24.000 masjid di Xinjiang. Menurut dia, jumlah itu jauh lebih banyak daripada masjid yang dimiliki banyak negara Muslim.
(iNews.id)