- TNI - KNPI Bersinegri, Wujudkan Generasi Muda Solid Menjaga dan Mengawal Bangsa
- Silaturahmi dengan PT Telkomsel, Bupati Kasmarni Minta Perluas Jaringan di Negeri Junjungan
- Museum Rekor Indonesia Incar Kegiatan TNI Menjelang HUT Ke-78
- Dibuka Bupati Alfedri, SCP Diharapkan Dongkrak Jumlah Wisatawan ke Siak
- Dukung Semangat Anti Korupsi, Bupati Kasmarni Hadiri Roadshow Bus KPK RI
- Weekend Service, Disdukcapil Bengkalis Layani Warga Saat Libur
- ASEAN Wujudkan Maritim Security Dalam ASEX-01
- Panglima TNI Terima Korp Raport 33 Pati TNI
- Penjelasan Bupati Terkait Pandangan Umum Fraksi Ranperda APBD-P Bengkalis 2023
- Pemkab Bengkalis Gelar Diklat PKP Untuk Menciptakan Pemimpin Yang Berkarakter
- Bupati Kasmarni Tutup Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XII
- Danrem 031/WB Tinjau Lahan Kodim Persiapan di Kabupaten Rokan Hulu, Riau
- CEO TVOne Apresiasi TNI Sebagai Lembaga yang Paling Dicintai Rakyat
- Pemkab Bengkalis Serahkan Ranperda APBD Perubahan 2023 Ke Dewan
- Bakamla RI Resmi Tutup Patkor Optima Malindo 30A Tahun 2023
- Panglima TNI - Kabakamla Sinergi, Wujudkan Instruksi Presiden Coast Guard Indonesia
- Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Alfedri Serahkan Mobil Ambulan
- Melayu Sepenanggungan, LAMR Bengkalis Bacakan Maklumat untuk Peristiwa Rempang-Galang
- Deklarasi Damai Pemilu 2024, Bupati Rohil Ajak Seluruh Lapisan Saling Bersinergi
- Desa Sebangar Jadi Lokus Pelaksanaan TMMD, Bupati Kasmarni Minta Warga Ikut Wujudkan Akselerasi Pembangunan Desa
Ilmuwan Klaim Temukan ORF3d, Gen Misterius di Covid-19
(iStockphoto/BlackJack3D)
JAKARTA - Tim peneliti mengklaim telah menemukan gen misterius dalam kode genetik virus corona SARS-CoV-2. Gen yang baru diidentifikasi itu disebut ORF3d.
Gen ORF3d diketahui merupakan gen yang tumpang tindih, sejenis 'gen di dalam gen' yang secara efektif tersembunyi dalam untaian nukleotida. Gen itu tumpang tindih dengan urutan kode dari gen lain.
Melansir Science Alert, gen yang tumpang tindih sulit diidentifikasi dalam sekuens genetik. Sebab, sistem pemindaian genom sering melewatkannya saat menjalankan rangkaian kode genetik.
"Dalam hal ukuran genom, SARS-CoV-2 dan kerabatnya termasuk di antara virus RNA terpanjang yang ada. Dengan demikian mereka mungkin lebih rentan terhadap 'tipu muslihat genom' daripada virus RNA lainnya," ujar ahli bioinformatika Museum Sejarah Alam Amerika, Chase Nelson.
Nelson menuturkan virus sebenarnya cukup rentan menjadi tempat bagi gen yang tumpang tindih. Sehingga, ORF3d dinilai bukan penemuan yang mengejutkan. Namun, pengabaian adanya gen yang tumpang tindih berpotensi membuat diabaikannya aspek penting biologi virus.
"Gen yang tumpang tindih mungkin menjadi salah satu cara di mana virus corona telah berevolusi untuk mereplikasi secara efisien, menggagalkan kekebalan tubuh, atau menularkan dirinya sendiri," ujarnya.
Melansir Museum Sejarah Alam Amerika, tim peneliti mengidentifikasi ORF3d, gen baru yang tumpang tindih dalam SARS-CoV-2 yang berpotensi menyandikan protein yang lebih lama dari yang diharapkan secara kebetulan saja.
Mereka menemukan bahwa gen ini juga ada dalam virus corona trenggiling yang ditemukan sebelumnya, mungkin mencerminkan kehilangan atau perolehan berulang dari gen ini selama evolusi SARS-CoV-2 dan virus terkait.
Selain itu, ORF3d telah diidentifikasi secara independen dan terbukti menimbulkan respons antibodi yang kuat pada pasien Covid-19, yang menunjukkan bahwa protein gen baru diproduksi selama infeksi pada manusia.
"Kami belum mengetahui fungsinya atau apakah ada signifikansi klinis. Tapi kami memperkirakan gen ini relatif tidak mungkin dideteksi oleh respons sel-T, berbeda dengan respons antibodi. Dan mungkin itu ada hubungannya dengan bagaimana gen itu bisa muncul," ujar Nelson.
Gen yang tumpang tindih disebut sulit dikenali dan sebagian besar program komputer ilmiah tidak dirancang untuk menemukannya. Namun, mereka umum ditemukan pada virus.
(CNNIndonesia.com)