- Ini Pesan Plh Sekdaprov Riau dalam HUT Pertama DMDI Riau
- Corona RI 27 Februari: Positif 6.208 Kasus, 7.382 Sembuh, Meninggal 195
- Usai Dilantik, Wako Dumai Terpilih Siap Pulihkan Ekonomi Di Tengah Pandemi Covid-19
- Operasi Bibir Sumbing dan Celah Langit Gratis, Warga Riau Silakan Mendaftar
- 1 Maret Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua di Riau akan Dimulai
- India Selamatkan 81 Rohingya Terombang-ambing di Laut Andaman
- Kemenkes Ungkap 3 Syarat Buka Sekolah Tatap Muka Juli 2021
- Ketua TP PKK Riau Lantik Ketua TP PKK Dumai, Bengkalis, dan Meranti
- Gubri Ingatkan Tiga Kepala Daerah Dilantik Wujudkan Janji-Janji Di Masa Kampanye
- Update Corona: Kasus Positif COVID-19 Bertambah 8.232, Jabar Masih yang Tertinggi per 26 Februari 2021
- Tindaklanjut Laporan Warga Kelurahan Air Hitam ke DPMPTSP Pekanbaru Belum Jelas
- Syukuri Nikmat Dengan Berzakat
- Gubri Ajak Kepala Daerah yang Baru Dilantik Percepat Penanganan Covid-19
- Gubernur Syamsuar Resmi Lantik Tiga Kepala Daerah di Riau
- Rumah Yatim Berikan Bantuan untuk Pembangunan Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru
- Wagubri Hadiri Pelantikan Pengurus DPP Lembaga Laskar Melayu Bersatu
- Bappenas RI Sampaikan 3 Fokus Usulan Pembangunan di Riau
- Pemerintah dan Masyarakat Harus Aktif Bangun Riau
- Update Covid-19 Riau: Kasus Positif 133, Pasien Sembuh 64
- Gubri Diminta Beri Perhatian Terhadap Sengketa Lahan di Inhu
Berada 300 meter dari Rumah Warga, BKSDA Riau Giring Gajah di Pelalawan ke Habitat
istimewa
PEKANBARU - Hampir satu pekan warga desa Kuala Terusan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, diresahkan dengan keberadaan dua gajah liar yang terpisah dari rombongannya. Dua gajah itu saat ini justru berada tidak jauh dari permukiman warga.
Kabid Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) wilayah I, Andre Hansen menerangkan hingga Senin (11/01) sore kemarin binatang tambun itu terpantau di semak belukar sedang yang jaraknya hanya 300 meter dari rumah warga. Terangnya dua ekor gajah itu terdiri dari satu gajah dewasa dan satu gajah masih anakan.
"Sebelumnya warga sempat melakukan penggiringan menggunakan petasan. Namun, justru dua gajah itu terpisah. Gajah yang besar itu berada dekat pemukiman warga tepatnya di belukar di belakang SDN Kuala Terusan," tuturnya.
Masih kata Andre, gajah itu diperkirakan dari kelompok gajah yang berasal dari Tesso Utara. Dimana lokasi itu merupakan salah satu habitat satwa berbelalai tersebut.
Sementara, hari ini Selasa (12/01) pihaknya akan berupaya kembali melakukan penggiringan bersama masyarakat. "Kemarin kita sudah lakukan koordinasi dengan warga dan beberapa pihak terkait. Kita juga imbau warga tadi malam agar untuk sementara mengurangi aktivitas baik di kebun ataupun di luar rumah. Kecuali petugas jaga yang ditunjuk khusus pada lokasi yang padat penduduk," paparnya.
Koordinasi kata Andre, tetap dijaga dengan harapan tak ada lagi miskomunikasi antar warga. Ia juga mengimbau tidak ada warga yang melakukan penggalangan dari arah berlawanan. Sehingga satwa dilindungi itu kembali ke jalur lalu dan berkumpul bersama kawanannya.
"Secara alami, hewan ini juga tahu habitat dan ingin berkumpul kembali dengan kawanannya," tandasnya. (MCR)