- Wagubri Hadiri Pelantikan Pengurus DPP Lembaga Laskar Melayu Bersatu
- Bappenas RI Sampaikan 3 Fokus Usulan Pembangunan di Riau
- Pemerintah dan Masyarakat Harus Aktif Bangun Riau
- Update Covid-19 Riau: Kasus Positif 133, Pasien Sembuh 64
- Gubri Diminta Beri Perhatian Terhadap Sengketa Lahan di Inhu
- DPRD Inhu Konsultasi Soal Limbah ke DPRD Riau
- Pengangkatan Guru PPPK, Kadisdik Riau: Ciptakan SDM Berkualitas
- Sinergikan Program Pariwisata, Dispar Riau Gelar Forum Perangkat Daerah
- Tambah 8.493 Orang Hari Ini, Positif Covid-19 Jadi 1.314.634 Kasus
- 3 Tahun Berdiri, Pemilik Tower Telkom di Lingkungan Kantor DLHK Riau Jalan Tulip Diduga Belum Bayar Sewa Lahan
- APBD Telah Disusun, Gubri Ingatkan OPD Lakukan Kegiatan Bermanfaat Untuk Masyarakat
- Program Bangga Kencana Sejalan Visi Misi Riau
- Pansel Umumkan 31 Peserta Lulus Seleksi Administrasi Asessment JPTP Pemprov Riau
- Petugas Gabungan Padamkan Karhutla di Lima Daerah di Riau
- Gubri dan Wagubri Tampil Kompak Beri Arahan di Dua Pertemuan Berbeda
- DPRD Dumai Minta Bantuan Ternak Sapi ke Pemprov Riau
- Antisipasi Karhutla BPBD Riau Siapkan 12 Eskavator Gratis Bagi Warga Buka Lahan Perkebunan
- Gubri Dukung Santripreneur Kembangkan UMKM Berkreativitas
- Update Corona: Kasus Meninggal Korban Covid-19 Bertambah 240 Jadi 35.254 per 24 Februari 2021
- Gubri Paparkan Kondisi Riau Saat Ini Kepada Menteri PPN/Bappenas
Awas Kematian Tak Pandang Usia, Jangan Tunda Beramal Soleh
(Foto:Freepik)
JAKARTA - Banyak terjadi kematian mendadak, bukan saja dialami orang yang lanjut usia, orang yang terhitung masih mudapun bisa mengalami kematian hal itu. Hal itu memang merupakan salah satu tanda-tanda hari kiamat.
Sebagaimana disebutkan di dalam hadits :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ يُرَى الْهِلالُ قِبَلا ، فَيُقَالُ : لِلَيْلَتَيْنِ ، وَأَنْ تُتَّخَذَ الْمَسَاجِدَ طُرُقًا ، وَأَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفُجَاءَةِ
Dari Anas bin Mâlik, dia meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di antara dekatnya hari kiamat, hilal akan terlihat nyata sehingga dikatakan ‘ini tanggal dua’, masjid-masjid akan dijadikan jalan-jalan, dan munculnya (banyaknya) kematian mendadak.
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut pada zaman ini benar-benar sudah nyata di hadapan kita. Seseorang yang sehat, kemudian mati tiba-tiba. Orang-orang sekarang menyebutnya dengan “serangan jantung”.
Ustaz Abu Isma’il Muslim al-Atsari menyebutkan berapa banyak orang yang sedang berolah-raga, dengan maksud meningkatkan kesehatan, namun justru kematian tiba-tiba mendatanginya di lapangan. Berapa banyak orang yang sedang melakukan perjalanan, kemudian terjadi kecelakaan yang tidak diperkirakan, hingga menghantarkan kepada kematian.
"Berapa banyak orang yang sedang bermaksiat, berzina di suatu tempat, kemudian mendadak sekarat. Atau sebaliknya, orang yang sedang beribadah, kedatangan malakul-mautyang tidak pernah menyelisihi perintah, sehingga orang itu meraih husnul-khatimah . (Semoga Allâh Azza wa Jalla menjadikan kita termasuk orang-orang yang meraih husnul khatimah)," sebutnya dikutip pada Jumat (22/1/2021)
Melihat kenyataan ini, hendaklah masinng-masing dari kita segera memperhatikan dirinya, segera kembali dan bertaubat kepada Penguasanya, sebelum kematian itu datang.
Nasihat Imam Bukhari yang Berharga
Imam al-Bukhari rahimahullah telah mengingatkan masalah kematian mendadak melalui sya’irnya, seraya menasihatkan untuk memperbanyak amalan. Beliau rahimahullah berkata :
"Manfaatkanlah di saat longgar keutamaan ruku’ (shalat, ibadah) ; kemungkinan kematianmu datang tiba-tiba; berapa banyak orang sehat yang engkau lihat tanpa sakit ; jiwanya yang sehat pergi dengan mendadak".
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Termasuk perkara yang mengherankan, bahwa beliau (Imam al-Bukhari rahimahullah) mengalaminya (kematian mendadak) atau yang semacamnya”.
Nasihat Orang Mulia
Seorang yang mulia mengatakan bahwa banyak di antara kawanku yang telah melepaskan nyawanya di saat mengikuti syahwatnya, menjadi tawanan kenikmatan, dan lalai dari mengingat maut dan hisab. (perhitungan amal).
Setelah Allah Azza wa Jalla memberikan petunjuk kepadaku untuk mentaati-Nya, aku segera menemui sahabatku untuk menasihatinya, mengajaknya kepada ketaatan, dan mengancamnya dari kemaksiatan.
Tetapi dia hanyalah beralasan dengan keadaannya yang masih muda, dia telah tertipu oleh panjang angan-angan… Maka demi Allah, kematian telah mendatanginya secara mendadak, sehingga hari ini dia telah berada di dalam tanah, terkubur.
Dia terbelenggu dengan keburukan-keburukan yang telah dia lakukan. Kenikmatan telah hilang darinya. Penyanyi-penyanyi wanita telah meninggalkannya. Tinggallah berbagai tanggung-jawab di atas lehernya.
Dia telah menghadap kepada al-Jabbar (Allah Yang Maha Perkasa)… dengan amalan-amalan orang-orang fasik dan durhaka. Semoga Allâh melindungiku dan Anda… dari catatan amal, seperti catatan amalnya, dan dari akhir kehidupan, seperti akhir kehidupannya.
Maka bertakwalah kepada Allah –wahai hamba Allah- janganlah engkau seperti dia, sementara engkau tahu bahwa dunia ini telah berjalan ke belakang, dan akhirat berjalan mendatangi. Ingatlah saat kematian dan perpindahan, dan (ingatlah) apa-apa yang akan tergambarkan di hadapanmu, berupa keburukan yang banyak sedangkan kebaikan begitu sedikit. Kebaikan yang ingin engkau amalkan, maka segera amalkan sejak hari ini. Dan apa yang ingin engkau tinggalkan, maka (tinggalkanlah) sejak sekarang:
Maka seandainya jika kita telah mati, kita dibiarkan. Sesungguhnya kematian itu merupakan kenyamanan seluruh yang hidup.
Tetapi jika kita telah mati, kita pasti dibangkitkan. Dan setelah itu, kita akan ditanya tentang segala sesuatu. (Vitri)
(sumber: okezone.com)