- Tutup TC Kafilah Bengkalis Peserta MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Bupati Minta Kafilah Tetap Rutin Berlatih
- Meriahkan Pesta Demokrasi, Bupati Kasmarni Ajak Masyarakat Ke TPS
- Gelar Gemar Siak Berzakat, Baznas Kabupaten Siak Berhasil Kumpulkan Rp 689.77 Juta
- Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 29 Perwira Tinggi TNI
- Peduli Sesama, TNI di Rokan Hulu Riau Bagi-Bagi Takjil Berbuka Puasa
- Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
- Safari Ramadhan, Bupati Rohil Salurkan Bantuan Operasional Masjid Mujahidin Sungai Nyamuk
- Ikhtiar Berzakat Terus Disosialisasikan, Bupati Alfedri Pimpin Gemar Siak Berzakat
- Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024
- TP PKK Kabupaten Siak dan BRK Syariah Salurkan 120 paket Sembako
- Ketua Umum Dharma Pertiwi Hadiri Pembukaan Jala Craft 2024
- Penuh Berkah, Pj Gubri dan Bupati Kasmarni Safari Ramadhan di Kecamatan Pinggir
- Soal Video Viral Mirip Sekda, Diskominfotiks Rohil Lakukan Koordinasi Dengan Kementrian Kominfo RI
- PM Jepang Lantik Tiga Perwira Remaja TNI Lulusan NDA
- Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh: Edisi Muslimah Muallaf Asal Filipina
- Polbeng Kembali Kirim Mahasiswa Kuliah di Jerman
- Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 52 Perwira Tinggi TNI
- Sempena Safari Ramadhan 1445 H, PD Muhammadiyah Siak Kukuhkan Pengurus PCM Kandis
- Pimpin Bujang Kampung, Wabup Husni Merza Ingatkan Para Camat Pantau Harga Sembako di Pasaran
- Mantapkan Kualitas Jelang MTQ Riau, Kesra Bengkalis Lakukan Pembinaan Terpusat
Kemenkes Ungkap 3 Syarat Buka Sekolah Tatap Muka Juli 2021
JAKARTA - Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pembukaan sekolah tidak bisa hanya mempertimbangkan vaksinasi covid-19 pada guru dan tenaga kependidikan.
Wacana buka sekolah ini sempat dilontarkan Presiden Joko Widodo usai vaksinasi terhadap tenaga pendidik dan guru. Jokowi ingin kegiatan belajar tatap muka di sekolah bisa dimulai Juli 2021.
"Tentunya kita akan bahas komprehensif. Kita tidak bisa hanya lihat cakupan vaksinasi saja," katanya dikutip dari diskusi yang disiarkan langsung melalui Youtube FMB9ID_IKP, Jumat (26/2).
Nadia menjelaskan, vaksinasi hanya salah satu langkah intervensi dalam pengendalian covid-19. Jika sekolah ingin dibuka, dia menyebut ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan.
Pertama, ia mengatakan, pemerintah harus mempertimbangkan laju penularan covid-19. Kedua, kepatuhan masyarakat terhadap covid-19. Ketiga, cakupan vaksinasi yang sudah rampung dilakukan ketika sekolah hendak dibuka.
"Kalau memang bisa mencapai target 100 persen cakupan vaksinasi pada pendidik dan tenaga kependidikan, tentunya ini juga suatu hal yang bisa kita pertimbangkan, apakah sekolah bisa belajar tatap muka kembali," lanjut dia.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Yaswardi mengatakan, vaksinasi bakal diprioritaskan pada guru PAUD dan SD, serta yang akan melakukan pembelajaran tatap muka.
Menurutnya, data penerima vaksinasi di lingkungan pendidikan mengacu pada Data Pokok Pendidikan milik pemerintah pusat dan data milik Dinas Pendidikan provinsi dan kabupaten/kota.
Vaksinasi bakal dilakukan kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan, termasuk yang berstatus honorer.
"Pada saatnya vaksin itu tersedia, kita prioritaskan pada guru-guru yang akan melakukan aktivitas pembelajaran tatap muka," kata dia.
Pada awal pelaksanaannya, Yaswardi mengatakan, vaksinasi akan diprioritaskan pada guru dan tenaga kependidikan di 7 provinsi di Pulau Jawa dan Bali yang paling terdampak covid-19. Namun pada gilirannya, vaksinasi akan dipetakan di luar provinsi itu.
(CNNINdonesia.com)