- Minimalisir Masalah, SMA N 8 Pekanbaru Sosialisasi PPDB dengan Camat dan Lurah di Zona
- Tutup TC Kafilah Bengkalis Peserta MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Bupati Minta Kafilah Tetap Rutin Berlatih
- Meriahkan Pesta Demokrasi, Bupati Kasmarni Ajak Masyarakat Ke TPS
- Gelar Gemar Siak Berzakat, Baznas Kabupaten Siak Berhasil Kumpulkan Rp 689.77 Juta
- Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 29 Perwira Tinggi TNI
- Peduli Sesama, TNI di Rokan Hulu Riau Bagi-Bagi Takjil Berbuka Puasa
- Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
- Safari Ramadhan, Bupati Rohil Salurkan Bantuan Operasional Masjid Mujahidin Sungai Nyamuk
- Ikhtiar Berzakat Terus Disosialisasikan, Bupati Alfedri Pimpin Gemar Siak Berzakat
- Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024
- TP PKK Kabupaten Siak dan BRK Syariah Salurkan 120 paket Sembako
- Ketua Umum Dharma Pertiwi Hadiri Pembukaan Jala Craft 2024
- Penuh Berkah, Pj Gubri dan Bupati Kasmarni Safari Ramadhan di Kecamatan Pinggir
- Soal Video Viral Mirip Sekda, Diskominfotiks Rohil Lakukan Koordinasi Dengan Kementrian Kominfo RI
- PM Jepang Lantik Tiga Perwira Remaja TNI Lulusan NDA
- Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh: Edisi Muslimah Muallaf Asal Filipina
- Polbeng Kembali Kirim Mahasiswa Kuliah di Jerman
- Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 52 Perwira Tinggi TNI
- Sempena Safari Ramadhan 1445 H, PD Muhammadiyah Siak Kukuhkan Pengurus PCM Kandis
- Pimpin Bujang Kampung, Wabup Husni Merza Ingatkan Para Camat Pantau Harga Sembako di Pasaran
Seminar Pantun Riau Temasek Pererat Silaturahmi Dua Negara
istimewa
PEKANBARU- Seminar Pantun Riau Temasek yang berlangsung Ahad (21/3/2021), yang disiarkan secara langsung dichanel youtube, diharapkan semakin mempererat hubungan antara dua negara yakni Riau (Indonesia) dengan Temasek (Singapura). Hal ini disampaikan Ketua Umum Dewan Kesenian Riau Taufik Hidayat yang biasa disapa Atan Lasak.
"Perhelatan seminar ini rangkaian dari Pesta Pantun yang akan dilaksanakan akhir tahun 2021 mendatang di Singapura. Kegiatan yang ditaja DKR, Superbrocast, dan Budhi ini bertujuan untuk mempererat huhungan silaturahmi Indonesia dengan Singapura yang merupakan bangsa serumpun," ucap Atan Lasak melalui keterangan resminya, Ahad (21/3) di Pekanbaru.
Ditambahkan Atan Lasak, Seminar Pantun Riau Temasek ini juga bagian dari spirit pantun sebagai warisan dunia yang ditetapkan UNESCO pada tahun 2020.
Sementara itu, Prof Dr Yaacob Ibrahim dari Singapura dalam sambutannya mengatakan, dia sangat mengapresiasi perhelatan ini. "Kita mengenal pantun sejak kecil, sekarang pantun bukan saja milik orang Melayu tapi sudah milik dunia," kata mantan Menteri Ehwal Masyarakat Melayu Singapura itu.
Pantun, kata nara sumber dari Riau Taufik Ikram Jamil, merupakan sastra lisan yang berada di dua kutub yakni, berada pada lisan dan aksara. Dan pantun sudah ada sejak 1.500 tahun lalu.
"Pada awalnya hubungan pantun bukan pada lingkungan akan tetapi dengan alam gaib," ucap Taufik Ikram.
Taufik Ikram juga membeberkan bahwa kreativitas Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Backri (SCB) berasal atau dilecut dari pantun. Kredo puisi SCB bukan pada bentuk tapi pada bunyi.
"Pantun bisa menpersatukan kita karena bagian dari pantun itu berisikan tunjuk ajar," ucap Taufik Ikram.
Sementara itu, nara sumber dari Singapura Azhar mengatakan, pantun dalam masyarakat Melayu tradisional sangat terlestari dalam keseharian hidup. Pantun digunakan secara merata baik di kalangan bangsawan, istana, maupun rakyat jelata baik yang terdidik maupun orang kebanyakan sama ada seorang itu tidak membaca dan menulis maupun yang buta huruf sehingga hari ini pantun masih bertahan diingatkan dan digemari.
"Pantun adalah permainan kata yang mengungkap dalam bentuk nasehat, teguran, seruan, anjuran, dan sebagainya. Pantun juga merupakan bentuk puisi yang berkomunikatif dimana sifat jual dan belinya adalah ruang dialog antara dua pemantun," ucap Azhar.
Azhar juga menyebutkan, bahwa dalam lirik lagu Melayu sebagian besar merupakan puisi atau pantun. Bahkan dalam Zikir Barat pun kadang menjadikan pantun sebagai liriknya.
Menutup pemaparannya Azhar menyebutkan, pantun mencerminkan suatu etos kebudayaan Melayu-Indonesia, walaupun budaya lisan yang melahirkan pantun sudah lama diganti dengan budaya menulis dan mencetak namun pantun masih dekat di hati para peminatnya.
Perhelatan Seminar Pantun ini juga dihadiri seniman agung Singapura Suratman Markasan, peminat pantun dari Riau dan Singapura.(MCR)