- Terima Audiensi BBPOM Riau, Bupati Kasmarni Siap Dukung Program Desa Pangan Aman
- Diikuti 66 Peserta, Wagubri Buka MTQ Tingkat Kelurahan Bambu Kuning
- Disdik Pekanbaru Imbau Pihak Sekolah Tetap Terapkan Prokes
- Babinsa Masuk Dapur Antar Sembako dan Masak Makanan Bagi Warga Kurang Mampu di Rohul
- Wagubri Sambut Baik Kolaborasi Swasta Guna Tangani Penurunan Stunting
- Balita Stunting di Rokan Hulu Dapat Bantuan Sembako dari Bapak Asuh Danrem 031/Wira Bima
- Lantik 938 Anggota BPKep Rohil, Bupati: Bekerjasamalah dengan Penghulu
- Reva Aprillia Finalis AMSO 2022 dari SMK Angkasa Lanud Suryadarma
- Perkuat Kolaborasi, Pemkab Bengkalis Jalin MoU Dengan IPB
- 'Keanehan' Muncul Lagi di Arab, Gurun Pasir Kini Jadi Sungai
- Di HUT Ke-22, Wabup Husni Merza Berharap Baznas Siak Semakin Baik dan Berkualitas
- Pertama di Indonesia, PT Arara Abadi Sukses Gelar Uji Kompetensi Crew Leader RPK Dari LSPHI-BNSP
- Hukum Islam Praktik Aborsi Akibat Kasus Pemerkosaan
- Sudah Candu Parah, Warga RI Nomor Satu di Dunia 'melototin' HP
- Venna Melinda Sudah Siapkan Gugatan Cerai untuk Ferry Irawan, Pernikahan 10 Bulan Berakhir
- Tahura SSH Bakal Jadi Pusat Edukasi Alam
- Racun Siput, Temuan Unik Obati Penderita Diabetes
- ASN Boleh Jadi Panitia Pemilu, Tapi..
- Polbeng Realisasikan Magang 1 Tahun D2 Fast Track
- Alumni MAN 1 Bengkalis Gelar Turnamen Futsal
Tarian Melemang, Pentas Hiburan Keluarga Kerajaan di Kepri
istimewa
BATAM - Di abad ke-12 Tarian Melemang menjadi salah satu pentas pertunjukan di masa pemerintah kerajaan. Pada saat itu dipimpin Sri Mayang Mengurai.
Sajian itu tersedia di acara-acara khusus keluarga kerajaan. Tujuannya untuk menghibur keluarga kerajaan, juga untuk suguhan hiburan pembesar-pembesar kerajaan, yang sedang berkunjung ke pusat pemerintahan.
Masyarakat setempat mengartikan, Melemang sebagai gerakan melenturkan tubuh ke belakang, yang menyerupai bentuk layang. Gerakan tubuh tersebut, menjadi kedua kaki dan tangan yang juga menjadi tumpuan menjaga berat tubuh.
Istilah Melemang berasal dari sebutan masyarakat Melayu, terhadap jenis penganan yang terbuat dari pulut (ketan), lemang.
Lemang berbahan baku dari beras ketan, yang ditanak dengan santan dan dikukus. Setelah dikukus, beras ketan tersebut ditumbuk ala kadarnya, agar butiran-butiran beras menyatu.
Berbeda dengan jenis beras biasa, meskipun pulen tidak akan menyamai kelenturannya lemang. Secara historis, berbicara mengenai kesenian Melemang tidak dapat melepaskan diri dari joget Dangkong, demikian menurut tetua-tetua kampong.
Melemang berakar pada kesenian joget dangkong, yang cukup popular pada masyarakat Melayu, pada masyarakat melayu pesisir Kepri.
Dangkong merupakan bentuk tari persembahan, untuk menghormati para tamu kerajaan dan juga sebagai tari pergaulan. Para pembesar kerajaan dapat turun ke panggung dan ngebeng bersama para penjoged dangkong tersebut.
Sajian Melemang dalam kebudayaan Melayu sekarang, lebih dimaknai sebagai sebuah seni atraksi akrobatik. Yang mana mengutamakan kelenturan tubuh seseorang.
Sementara ini, Melemang tidak dikelilingi dengan makna-makna simbolik yang mengacu atau menuju kepada referensi tertentu.
(sumber: Batamnews.co.id)