- Disdik Kota Beberkan Empat Jalur Penerimaan PPDB Tahun Ini
- Kelas Rawat Inap BPJS 1, 2, 3 Dihapus 2025, Iurannya Jadi Segini
- Pemkab Bengkalis Terus Pacu Percepatan Pembangunan Jembatan Bengkalis-Bukit Batu
- Jaga Kewaspadaan Dimanapun Berada, Panglima TNI Ingatkan Prajurit Agar Selalu Berhati-Hati dan Teliti Dalam Bertindak
- Ingat! Seluruh ASN dan Honorer Harus Hadir di Halalbihalal Pemkab Bengkalis
- Anggota Koramil 0321-05/RM Kembali Lakukan Pendampingan Petani Cabe
- Panglima TNI Laksanakan Apel Khusus dan Halal Bihalal di Mabes TNI
- Panglima TNI Tinjau Arus Balik Lebaran 1445 H/2024
- Cegat Speedboat Naga Line, Ini yang Dilakukan Kapolda Riau
- Kadis DLH Rohil Pimpin Pembersihan Sampah di Bagan Batu pasca Lebaran
- Pantau Arus Balik Lebaran 1445 H, Babinsa 0321-05/RM Bersama Polri Berikan Kenyamanan pada Pemudik
- 17 Ruko di Ujungbatu Rokan Hulu Riau Ludes Terbakar
- Jaga Kekompakan, Bupati Kasmarni Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
- Siap-siap Ganti Seragam Sekolah, Ini Aturan Baru Mendikbudristek
- Tim MSC Kunjungi Satgas Indo RDB XXXIX-E/Monusco, Cek Kesiapan Purna Tugas
- Pengamanan OVN, Babinsa 0321-05/RM Patroli Jalur Pipa di Wilayah Bangko Bakti
- Momen Lebaran, Pengunjung Keluarga WBP Membludak di Lapas Klas IIB Pasir Pengaraian
- Pesawat Hercules TNI AU C 130 J (A-1340) Sukses Terjunkan Bantuan di Gaza
- Ini Makna Taqabbalallahu Minna wa Minkum yang Sering Diucap Saat Lebaran
- Koramil 0321-05/RM Siapkan Rest Area Bagi Pemudik Lebaran 1445 H
Impian Sejak Kecil, Ashela Risa PNS Bengkalis Raih Beasiswa British Council for Women in STEM
ASHELA RISA alias Ela (30) seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis raih beasiswa British Council for Women in STEM guna melanjutkan pendidikan Master of Science (MSc), jurusan International Public Health, di Liverpool John Moores University di Inggris.
"Alhamdulillah, saya sangat senang sekali karena bisa berkuliah ke luar negeri. Ini adalah impian saya sejak kecil, tepatnya saat di SMP saya punya mimpi kuliah ke luar negeri," ungkap Ashela Risa, Rabu (15/6/2022).
Menurut dara kelahiran 4 Agustus 1992 ini, saat duduk di bangku SMP ada beberapa teman dekat yang punya novel/buku buku terjemahan dari luar negeri, seperti novel Harry Potter misalnya, saat itu mulai bermimpi kalau suatu hari nanti ingin belajar ke luar negeri.
Lebih lanjut wanita yang akrab disapa Ela ini, untuk mewujudkan cita-cita dapat kuliah di luar negeri, saat selesai kuliah S1 dia langsung mulai fokus belajar bahasa Inggris, sampai ke persiapan untuk test IELTS.
"Dari tahun 2016 hingga 2018, saya daftar banyak beasiswa, tapi belum beruntung. Rupanya, pada 2018 saat ikut seleksi CPNS, Alhamdulillaah rejeki saya di sini (PNS) dulu bang," ujarnya.
Meski sudah menjadi abdi negara di RSUD Bengkalis, tak membuat keinginan alumni Pengajar Muda di Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar ini menjadi luntur untuk dapat kuliah di luar negeri. Buktinya, setelah tiga tahun sebagai ASN, semangatnya terus membara untuk meraih cita-cita memperoleh beasiswa ke luar negeri.
Sebelumnya Risa menyelesaikan pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan segudang pengalaman kerja pernah menjadi Pengajar Muda di Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar (2015-2016) dan menjadi Enumerator Riset Pendidikan dan Kesehatan (2018).
Bukan hanya itu, Risa aktif di organisasi dengan beberapa Pengalaman organisasi CEO Semesta (Sentral Muda Bestari), Bendahara DMDI Kabupaten Bengkalis, dan Anggota Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Kabupaten Bengkalis.
"Alhamdulillah, tahun 2022 ini impian itu dapat terwujud dan saya mendapat beasiswa British Council for Women in STEM untuk melanjutkan pendidikan Master of Science (MSc), jurusan International Public Health, di Liverpool John Moores University Inggris," tuturnya.
Seperti diketahui, beasiswa British Council for Women in STEM ini ditujukan untuk memperluas kesempatan perempuan mendalami bidang STEM (Sains, Teknologi, Engineering dan Mathematics), yang selama ini, bidang ini masih didominasi oleh laki-laki.
"Padahal, jika perempuan diberikan kesempatan yang sama, sebenarnya perempuan juga mampu menguasai dan menjadi ahli di bidang tersebut," ujarnya
Lebih lanjut Ela menambahkan saat ini mendengar stigma, perempuan tidak cocok ambil jurusan teknik, tidak cocok bekerja di bidang teknologi, dan saya harap ke depan tidak ada lagi diskriminasi dan stigma yg seperti itu. Karena saya percaya, baik laki-laki maupun perempuan, jika diberikan kepercayaan dan diberikan kesempatan yang sama, keduanya juga bisa maju dibidangnya.(*)