- Minimalisir Masalah, SMA N 8 Pekanbaru Sosialisasi PPDB dengan Camat dan Lurah di Zona
- Tutup TC Kafilah Bengkalis Peserta MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Bupati Minta Kafilah Tetap Rutin Berlatih
- Meriahkan Pesta Demokrasi, Bupati Kasmarni Ajak Masyarakat Ke TPS
- Gelar Gemar Siak Berzakat, Baznas Kabupaten Siak Berhasil Kumpulkan Rp 689.77 Juta
- Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 29 Perwira Tinggi TNI
- Peduli Sesama, TNI di Rokan Hulu Riau Bagi-Bagi Takjil Berbuka Puasa
- Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
- Safari Ramadhan, Bupati Rohil Salurkan Bantuan Operasional Masjid Mujahidin Sungai Nyamuk
- Ikhtiar Berzakat Terus Disosialisasikan, Bupati Alfedri Pimpin Gemar Siak Berzakat
- Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024
- TP PKK Kabupaten Siak dan BRK Syariah Salurkan 120 paket Sembako
- Ketua Umum Dharma Pertiwi Hadiri Pembukaan Jala Craft 2024
- Penuh Berkah, Pj Gubri dan Bupati Kasmarni Safari Ramadhan di Kecamatan Pinggir
- Soal Video Viral Mirip Sekda, Diskominfotiks Rohil Lakukan Koordinasi Dengan Kementrian Kominfo RI
- PM Jepang Lantik Tiga Perwira Remaja TNI Lulusan NDA
- Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh: Edisi Muslimah Muallaf Asal Filipina
- Polbeng Kembali Kirim Mahasiswa Kuliah di Jerman
- Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 52 Perwira Tinggi TNI
- Sempena Safari Ramadhan 1445 H, PD Muhammadiyah Siak Kukuhkan Pengurus PCM Kandis
- Pimpin Bujang Kampung, Wabup Husni Merza Ingatkan Para Camat Pantau Harga Sembako di Pasaran
Kisah Pilu Warga Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni
ded/RE
SEBUAH rumah yang terbuat dari papan yang mulai rapuh dan di tempel seng bekas tampak berdiri di lahan dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) di tengah pemukiman penduduk di jalan Cempaka Petakur Atas Desa Suka Damai Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Secara fisik, rumah sudah ditempati selama 7 tahun. Dari luar, tampak seng bekas menempel hanya sekedar menutupi dinding rumah. Di bagian kiri, tampak lubang pada sebuah dinding bilik.
Meski bermukim di sekitar TPU, ironisnya Waris (53) bersama istri ini pun sama sekali tidak lagi bisa bekerja seperti biasanya, karena faktor usia dan penyakit yang diderita oleh Waris (53) yang mengalami Diabetes gula basah yang hidup dalam keterbatasan. Saat memasuki rumah itu, tampak di ruang rumah dijadikan kamar tidur dan dapur ala kadarnya.
Di dalam rumah tidak layak huni itu, udara pengab terasa saat memasuki rumah itu. Setiap malam, Waris hanya ada dua lampu menggantung menjadi penerang dengan aliran listrik yang didapatkan dari Masjid setempat. Sementara jika ingin beristirahat, Waris harus tidur dengan beralaskan tikar.
Rumah tidak layak huni yang menjadi tempat tinggal keluarga malang ini berukuran sekira 4x4 meter sudah banyak yang lapuk dan berlubang. Bahkan, sebahagian dinding rumah dilapasi dengan seng bekas.
Selain itu, dalam rumah yang tampak pengap itu, terdapat balai-balai yang dipenuhi pakaian berserakan di mana-mana. Ada juga beberapa karung berisi pakaian.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarga malang ini hanya mengandalkan bantuan tetangga.
“Sebenarnya saya mau kalau dibuatkan pemerintah sebuah rumah, tetapi saya tidak punya tanah,” kata Waris dengan nada terputus-putus, Sabtu (18/3/2023).
Ternyata, dengan kondisi yang memprihatinkan yang dirasakan Waris dan Asmidar tersebut, membuat tergerak hati Babinsa Koramil 08 Tandun Kodim 0313/KPR Kopda Muliyono Sabdo.
Dia menyampaikan, atas adanya infromasi dari warga terkait kondisi kehidupan yang dirasakan warganya tersebut, membuat hati Kopda Muliyono Sabdo teregrak untuk mengecek langsung ke lokasi serta memberikan bantuan berupa sembako.
“Iya Bang, saya dapat informasi dari warga. Katanya, ada warga di Desa Suka Damai yang kondisinya sangat memprihatinkan. Ternyata benar informasi itu,” jelas Kopda Muliyono Sabdo.
Di tempat yang sama, warga sekitar, Fajriah Susanti (27), juga membenarkan kalau kondisi kedua pasutri itu sangat memprihatinkan. Bahkan, pihaknya mengakui, kalau selama ini ia sering datang ke rumah Waris dan Asmidar, untuk mebantu meringankan beban mereka.
“Saya sering juga ke sini Bang, sekalian bawa berupa bantuan untuk meringakan bebeban mereka. Kasihan kita lihatnya. Mereka tinggal di rumah yang kondisinya sangat memeprihatinkan,” katanya.
Fajriah Susanti juga menjelaskan bahwa Waris sudah 7 Tahun tingal di rumah tersebut.
“Untuk tinggal di rumah ini sudah cukup lama sekitar 7 tahun, dan yang membangun rumahnya keluarga dari bapak Waris, cuman tanah pinjam dari warga setempat,” tutup Fajriah Susanti.(ded)