- Bupati Kasmarni: Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa Perlu Diperhatikan Secara Khusus
- Akademisi Paramadina: Pemilihan Calon Legislatif 2024 serasa “Beauty Pageant”
- Bupati Kasmarni Terima Anugerah PWI Riau Award 2023
- Bupati Afrizal Sintong Lepas Keberangkatan 283 Jemaah Calon Haji Rohil
- Masyarakat Bengkalis Tumpah Ruah Sambut Kepulangan Pahlawan Sea Games Kamboja
- Lestarikan Bahasa Melayu, Bahasa Daerah Aset Negara
- Diskusi Publik "Quo Vadis Spin Off Bank Syariah"
- SEF Rayakan Milad Ke-5 dengan "SEF goes to SLB"
- 50 Kasek se-Kecamatan Bengkalis Ikuti Sosialisasi Persiapan Penilaian SRA
- Kabupaten Bengkalis Masuk 4 Besar Percepatan Penurunan Stunting Se-Provinsi Riau
- Akrab, Personil TNI Polri Kompak Melakukan Olah Raga dan Senam Aerobik
- SMPN 1 Bangkinang Kota Gelar Pelepasan Siswa Kelas IX dan Perpisahan Guru Purna Bhakti
- Wujudkan Kegemaran Literasi Anak Didik, Dispusip Siak Mou ke sejumlah Sekokah
- Wabup Rohil Hadiri Milad dan Wisuda YP Islam Almuhsinin Rimba Melintang
- Anggota DPRD Siak H Syarif, S.Ag Imbau Calon Jamaah Haji Persiapkan Fisik dan Kesehatan
- Diapresiasi Tim Penguji, Bupati Kasmarni Paparkan Langsung Inovasi Turunkan Stunting
- Penyuluh Anti Korupsi Kini Tersebar di 12 Kabupaten/kota Se-Riau
- Dari 9.973, Hanya 285 Perpustakaan Sekolah di Riau Terakreditasi
- Ibu Negara Iran Dr Jamileh Alamolhoda Kunjungi Universitas Paramadina
- Jago Merah Melahap 5 Rumah di Siak, Dua Bocah Meninggal Dunia
Peneliti Denmark Temukan Ribuan Virus Baru dalam Popok Bayi
foto net.
JAKARTA - Sejumlah ilmuwan di Denmark mencoba mencari tahu asal-usul sejumlah penyakit yang diderita manusia. Untuk menjawab pertanyaan ini, mereka mengamati popok bayi yang sudah dipakai.
Mengutip laman WebMD, para peneliti menemukan 10.000 jenis virus dalam popok. Banyak dari virus tersebut belum pernah teridentifikasi sebelumnya.
"Secara khusus kami mencoba menguraikan bagaimana bakteri usus tertentu pada masa bayi dapat melindungi Anda dari penyakit kronis di kemudian hari," kata peneliti Shiraz Shah, PhD, dalam posting blog yang menjelaskan penelitian tersebut, yang diterbitkan bulan ini di Nature Microbiology.
Shah dan rekan-rekannya di Copenhagen Prospective Studies for Asthma in Childhood merekrut para ibu selama kehamilan. Para ibu tersebut setuju untuk mendaftarkan bayi mereka dalam penelitian setelah lahir.
Popok bekas dikumpulkan ketika bayi berusia 1 tahun, dan anak-anak sekarang berusia 12 tahun. Analisis popok adalah langkah pertama dalam penelitian, yang memiliki tujuan jangka panjang untuk mengidentifikasi penyebab penyakit peradangan kronis seperti asma, eksim, dan alergi.
Para peneliti terkejut dengan banyaknya virus yang mereka temukan.
"Hipotesis kami saat ini adalah bahwa muatan virus meningkat di usus bayi karena sistem kekebalan belum sempurna," tulis Shah.
Analisis selanjutnya akan memeriksa popok sejak bayi berusia 1 minggu dan 1 bulan untuk melihat apakah ada 10.000 jenis virus pada usia muda tersebut. Setelah itu, para peneliti akan melihat apakah virus tertentu mampu melindungi anak-anak dari penyakit seperti asma atau ADHD.
Anak-anak dalam penelitian ini akan terus menyumbangkan informasi melalui popok bekas mereka, dan para peneliti akan terus mengamati hubungan antara usus dan penyakit serius.
"Kami percaya bahwa banyak penyakit kronis dimulai pada masa kanak-kanak bahkan jika gejalanya muncul di kemudian hari," ungkap Shah.
"Untuk saat ini, setidaknya kita tahu bahwa memiliki usus yang penuh dengan virus pasti merupakan bagian alami dari bayi," paparnya.
(sumber: CNBCIndonesia.com)