- Kunjungi Mabes Polri, Panglima TNI Perkuat Sinergi TNI-Polri
- Rakornis Percepatan Penurunan Stunting, Bupati Harapkan Bengkalis Zero Stunting
- Bakamla RI Ramaikan Peringatan Hari Armada Republik Indonesia
- Erdogan Ramal Nasib Netanyahu di Perang Gaza Sebagai Penjahat Perang
- Optimalkan Pelayanan, MF Polbeng Gelar Service Excellent Workshop di BUMDes Kuala Alam Bandar Jaya
- Banjir di Rokan Hulu, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Antar Jemput Anak Sekolah
- Panglima TNI Pimpin Upacara Pemakaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Doni Monardo, S.I.P.
- TNI Integratif Bersinergi Dengan Kementan RI Dukung Ketahanan Pangan Wujudkan Swasembada Pangan
- Bupati Kasmarni Harapkan Kolaborasi Semua Pihak Cegah dan Tangani TPPO
- Bakamla RI Hadiri 9th Review Meeting on MoU Common Guidelines RI-Malaysia
- Wabup Husni Merza: "Say No to LGBT"
- Bupati Kasmarni Launching Pasar Murah Bersubsidi Tahap II
- Bupati Kasmarni Resmikan Inkubator Bisnis Kepemudaan Bengkalis
- Hari Bakti PU Ke-78, Bupati Kasmarni Ingatkan Bangun Infrastruktur yang Berkualitas, Smart dan Ramah Lingkungan
- BMKG Ungkap Petaka Besar Ini Bayangi RI Akibat Krisis Iklim
- Dibantu AI, Senjata Pembunuh Massal Israel Obrak-abrik Gaza
- Gunung Marapi Sumbar Erupsi, Puluhan Pendaki Dievakuasi
- Tampil Pertama Gerak Jalan Santai, DWP Diskominfotik Curi Perhatian Bupati
- Desa Tanjung Punak, Rupat Utara Juara Pertama Desa Wisata Riau Tahun 2023
- Bekerjalah Dengan Niat Ibadah, Loyal, Tulus dan Ikhlas
Waspada Harga Beras Meroket, Inflasi Indonesia Bisa Melesat
JAKARTA - Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro meminta pemerintah untuk mewaspadai tren kenaikan harga beras dalam beberapa waktu terakhir. Sebab, beras yang kian mahal dapat mendorong laju inflasi.
Menurut BPS, beras menjadi komoditas yang menyumbang inflasi terbesar pada Agustus 2023. Adilnya mencapai 0,05 persen.
"Nah ini yang pemerintah perlu di perhatikan risiko inflasi (kenaikan beras) kepada pangan nasional," ujarnya kepada awak media di Labuan Bajo, NTT, ditulis Minggu (10/9).
Asmoro menjelaskan, sektor makanan seperti sembako menyumbang andil besar dalam porsi inflasi. Salah satunya beras yang masih menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia.
"Ya kalau harga beras kan strategis, kita lihat aja komponen yang makanan itu terutama sembako bisa 25 persen dari inflasi. Seperti beras, cabai, bawang, itu berpengaruh sekali. Jadi, kalau itu terganggu dan ada tendensi kenaikan ya otomatis akan berdampak juga ke inflasi," bebernya.
Terlebih, sejumlah negara pengimpor untuk Indonesia mulai membatasi ekspor beras karena ancaman krisis pangan oleh El Nino. Salah satunya India yang telah menyetop ekspor beras non basmati.
"Jadi, pemerintah harus membangun trade relations dengan India, Thailand, Vietnam yang biasa kita impor dari sana. Dan meningkatkan produksi panen lokal dan juga distribusi," pungkasnya.
Harga Beras Naik 20 Persen
Sebelumnya, harga Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) Bulog kemasan 5 kilogram di retail modern seperti Lottemart Pasa Rebo Jakarta Timur mengalami kenaikan. Semula, harga beras tersebut naik menjadi Rp54.500 dari sebelumnya Rp47.000.
Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengatakan, biaya produksi mulai dari sewa lahan, benih, harga pupuk, dan kenaikan BBM di bulan September hingga Oktober tahun lalu menjadi landasan naiknya harga beras hingga 20 persen.
Dengan kenaikan ini, pemerintah membatasi pembeliannya hanya 2-3 karung per pembeli. Beras tersebut didapatkan secara impor karena saat ini, produksi beras lokal terbilang masih berada di harga yang tinggi.(sumber)