- Bupati Rohil Anggarkan Rp.1 juta per Bulan untuk Tunjangan PPPK
- Tambang Emas RI Digasak Warga China, Bumi Bolong 1.600-an Meter
- TNI bersama Petani di Kabupaten Rokan Hulu Riau Basmi Hama Tikus
- Menhan Prabowo Kunjungi Presiden MBZ di UEA, Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Isu Internasional
- Tutup Sementara, 30 Mei Perbaikan Dermaga I Roro Air Putih Dimulai
- Pascabencana Sumbar, Riau Antisipasi Kelangkaan Bahan Pokok
- Buka Pelatihan Digital Marketing, Ini Harapan Wabup Siak
- Waspada! Begini Modus Penipuan yang Mengatasnamakan Bupati Bengkalis
- Wakili Panglima, Irjen Kukuhkan Emergency Medical Team TNI Tahun 2024
- Pendaftaran CPNS Jalur Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024
- Wakil Ketua DPRD Siak Androy Aderianda Hadiri Halal Bihalal PKS Tapsel dan JBMI
- Miris! PBB Ungkap Stok Makanan di Gaza Selatan Habis Besok
- 393 Jemaah Calon Haji Indonesia Kloter Pertama Tiba di Madinah
- Paru-Paru Bumi Ini Diserang Petaka, Keluarkan Warning Baru
- Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Pemkot Depok Bakal Evaluasi Acara Pelajar ke Luar Kota
- Wakil Ketua II DPRD Siak Androy Ade Rianda Hadiri Pembukaan POPDA Kabupaten Siak 2024
- Mahasiswi STAIN Bengkalis Raih Gelar Atribut Putri Intelegensia
- Tertarik Sejarah dan Budaya Melayu, BEM se-Indonesia Berkunjung ke Kabupaten Siak
- Program Studi Hukum Tatanegara STAIN Gelar Penyuluhan Hukum
- Bupati Bengkalis Buka Pelatihan TPHD
Universitas Paramadina dan Bawaslu Bersinergi untuk Bahas Pemilu Sehat dan Damai
Arief Tito
JAKARTA - Universitas Paramadina bekerjasama dengan Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) menggelar Diskusi Publik dengan tema "Bawaslu Ngampus: Kampanye yang Sehat dan Damai." Diskusi yang dimoderatori Asriana Issa Sofia ini diselenggarakan di Auditorium Nurcholish Madjid, Selasa (28/11/2023).
Acara ini diadakan sebagai bentuk kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan lembaga pengawas pemilu guna meningkatkan pemahaman masyarakat terkait tahapan kampanye dan peran penting BAWASLU.
Sakhroji, Koordinator divisi hukum BAWASLU provinsi DKI Jakarta, menyampaikan bahwa BAWASLU baru-baru ini meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu, dengan DKI Jakarta yang mencatatkan angka kerawanan tertinggi.
“Pengawasan tahapan kampanye menjadi pedoman bagi dalam menjalankan proses kampanye. Pentingnya pendaftaran akun-akun kampanye ke KPU untuk menjaga transparansi. Bawaslu ini memainkan peran ganda sebagai pengawas dan yang diawasi,” ujarnya.
Fatchiah E. Kertamuda, Wakil Rektor Universitas Paramadina, menyampaikan pandangan mengenai pemilu sebagai ajang kompetisi yang harus selalu terpantau dan terawasi pelaksanaanya harus fair dan sehat, elegan.
“Jangan anggap enteng tugas BAWASLU berat karena yang dipantau adalah tokoh-tokoh kuat. Jadi harus kuat, jangan mudah terprovokasi berbagai pihak, utama nya yang masih punya power saat ini. Netralitas, keadilan, mendengarkan, dan integritas menjadi kunci dalam memajukan demokrasi Indonesia,” terang Fatchiah.
Dalam paparan Ray Rangkuti, pegiat pemilu menyatakan bahwa demokrasi ini bukanlah ciptaan reformasi, demokrasi yang dilakukan saat ini merupakan bagian dari keinginan pendiri bangsa sejak awal.
"Bangsa kita didirikan karena urusan pembangunan, tidak ada yang bisa membantah hal tersebut. Karena Indonesia didirikan berdasar pada tujuan pembangunan dan harus berlaku adil. Adil dalam hal ini difasilitasi dalam demokrasi,” katanya.
Adanya debat antar capres-cawapres dengan tujuan agar masyarakat Indonesia tak hanya dijadikan sebagai objek, tetapi dapat sebagai objek yang melek politik.
Selanjutnya Ahmad Khoirul Umam, dosen di Universitas Paramadina menyatakan harapannya agar BAWASLU dan KPU menjaga netralitas, dan harus dipastikan tidak menjadi politik praktis.
“Preferensi politik menjadi problem, dan berpotensi untuk abuse of power dan memunculkan conflict of interest. Tidak perlu disebut aktornya siapa, capres-cawapres yang melakukan itu siapa, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai masyarakat indonesia dengan mayoritas pemilih baru dapat menggunakan hal pilihnya dengan sebaik mungkin,” ungkapnya.
Acara ini mencerminkan kolaborasi yang positif antara lembaga pendidikan dan lembaga pengawas pemilu, menghadirkan perspektif yang beragam dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terkait proses pemilu yang sehat dan damai.(rif)