Finalisasi Ranpergub Dokumen Rencana Aksi KKMD Riau, Fadil Libatkan Puluhan Aktifis NGO

Selasa, 19 Desember 2023 - 14:08 WIB Lingkungan

Berita Terkait

Finalisasi Ranpergub Dokumen Rencana Aksi KKMD Riau, Fadil Libatkan Puluhan Aktifis NGO Foto: Mulyadi

PEKANBARU - Sekretariat Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) provinsi Riau menggelar konsultasi publik bersama belasan aktifis NGO dalam rangka finalisasi Rancangan Peraturan Gubernur (Ranpergub) Tentang Dokumen Rencana Aksi KKMD provinsi Riau, di coffe keliling (coffling) Suvarnabhumi yang berlokasi di pusat kuliner malam jalan Cut Nyak Dien Pekanbaru, persisnya di belakang Kantor Gubernur Riau, Senin (18/12/2023) malam.

Belasan Aktifis NGO yang hadir diantaranya dari Yayasan Konservasi Pesisir Indonesia (YAKOPI), JPIK, Serindit, KAWALI Riau, Yayasan Gambut, Suvarnabhumi, Anak Bumi, dan KPID Riau.

Koordinator Sekretariat KKMD Riau, Fadil Nandila yang disupport oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), kepada media ini mengatakan pentingnya Rancangan Pergubri Tentang Dokumen Rencana Aksi KKMD untuk disahkan menjadi Pergub, guna penunjang aksi Riau Hijau khusus di sektor ekosistem mangrove atau yang disebut RO12 dalam dokumen Indonesia FoLu Net Sink 2030 Provinsi Riau.

Lebih jauh dijelaskan Fadil, perlindungan habitat mangrove harus berdampak ekonomi kepada personal atau orang-orang di desa yang peduli terhadap mangrove sehingga agar bisa terdisribusi tidak hanya bersumber dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutan (DLHK) Riau semata, melainkan kita harus membuat forum yang disebut Kelompok Kerja Mangrove daerah yang isinya OPD-OPD yang punya tugas pokok dan fungsi masing-masing.

"Karena sudah diikat berupa SK Gubernur Riau Nomor: Kpts.1158/VII/2022 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja Mangrove Daerah Provinsi Riau, maka sekarang kita juga perlu Rencana Kerja yang dijadikan Peraturan Gubernur sehingga OPD-OPD dalam mengalokasikan dana pengembangan mangrove sesuai Tupoksinya menjadi dibenarkan, dengan begitu kelompok masyarakat yang mengelola mangrove dia akan sejahtera," jelas Fadil.

Doni Osmon, Refresentatif DPW KAWALI Riau, salah satu aktifis NGO yang yang terlibat langsung sebagai fasilisator Desa pada RA KKMD Riau terkait pengembangan ekonomi desa berbasis lingkungan atau Green Ekonomi Perdesaan mengatakan, dengan adanya Pergub Dokumen Rencana Aksi KKMD ini akan menjadi pentunjuk, pedoman desa untuk mengembang diri dalam pengelolaan lingkungan mangrove serta manfaat potensi mangrove itu sendiri.

Terkait anggaran, sambungnya disamping desa punya anggaran sendiri juga bisa menjemput anggaran dengan mensondingkan program kerjanya bermitra dengan pemerintah di atasnya, bahkan ke Kementerian Desa atau stake holder lainnya, "Dengan adanya Pergub ini akan memberikan ruang-ruang untuk itu, dan KAWALI turut mendorong memfasilitasi kerjasama tersebut," katanya.

Nara sumber lainnya dari Yayasan Konservasi Pesisir Indonesia (YAKOPI) Herlin Hutabarat, merupakan Koordinator YAKOPI Wilayah Riau juga salah satu anggota KKMD Riau yang membidangi Restorasi di wilayah arahan peruntukan lainnya (APL) mengatakan, "Jika Ranpergub RA KKMD ini disahkan itu menandakan keseriusan pemrov Riau dalam memperbaiki kerusakan mangrove di wilayah pesisir," tukasnya.

Ditanya sejauh mana kerusakan kawasan mangrove di Riau, Herlin mengaku 'parah', " Sebagai contoh di wilayah pesisir kabupaten Kepulauan Meranti yang mengalami tingkat abrasi sangat parah disebabkan oleh aktifitas manusia, dan ini terjadi di wilayah APL," imbuhnya.

Herlin berpendapat Pergub RA KKMD diharapkan mampu menjadi solusi strategi penanggulangan kerusakan mangrove di wilayah Riau dengan menggaet semua NGO dan stake holder terkait, juga semua perangkat pemerintah dimulai dari Desa, Kabupaten dan Provinsi.

"Sebagai contoh kerusakan mangrove akibat eksplotasi yang nantinya akan diolah menjadi arang, jika hanya bertumpu pada program restorasi tanpa mencari pekerjaan pengganti, kita akan kesulitan melarang orang untuk menebang mangrove," tutur Herlin.

Herlin menegaskan perlunya keterlibatan NGO lainnya dalam membantu meningkat pemberdayaan kapasitas masyarakat terutama dalam pemberdayaan ekonominya dari potensi ekosistem mangrove seperti pemanfaatan nipah jadi gula nipah, berembang jadi batik, juga ada yang bisa diolah menjadi sirup, bahkan ada satu tumbuhan asosiasi dari mangrove yaitu 'jeruju' diolah jadi kerupuk jeruju.

"Untuk menyadarkan itu diperlukan pemberdayaan pengetahuan masyarakat memanfaatkan potensi nirkayu, di sini perlunya peran NGO lain," tandasasnya.

Menurut Herlin permasalahan lainya di kawasan APL Mangrove juga akibat perlakuan pengusaha tambak, terkhusus tambak udang yang memandang tkelompok mangrove sebagai penghalang. Padahal perpaduan antara tambak dan mangrove itu yang disebut silvofishery itu justru jauh lebih bagus, daripada tanpa mangrove.

"Jadi sebenarnya kita harus mewngadakan pengembangan pengetahuan kapasitas masyarakat terhadap fungsi mangrove sebagai faktor pendukung, sehingga pengusaha tambak disarankan untuk menanam mangrove di pinggiran tambah atau di tengah, tapi perlu konsisten membuka dan menutup pintu air," pungkasnya.(har)

cara membuat situs judi online gacor di casinoscripting.com: Dominate the digital landscape with Smmsav.com and Followersav.com your go-to best SMM Panel in 2024 for affordable social media marketing solutions. Best Press release services in 2024 is Followersav and Smmsav boost your business with us. best Smm panel Buy Spotify streams
Selasa, 18 Maret 2024 - 14:08 WIB
Tulis Komentar

0 Komentar

Tulis Komentar

Berita Terbaru