Alfedri: RENJA Tahun 2025 Harus Naikan Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Siak

Foto: Diskominfotik Siak

MEMPURA, kabarmelayu.com - Bupati Siak Alfedri dan Wakil Bupati Husni Merza, didampingi Sekda Arfan Usman membuka Forum Perangkat Daerah Penyusunan Rancangan Rencana Kerja (RENJA) Perangkat Daerah Tahun 2025, bertempat Ruang Rapat Raja Indra Pahlawan komplek perkantoran tanjung agung kelurahan sungai Mempura, Kamis (18/4/2024).

Diawali Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Budhi Yuwono memaparkan maksud dan tujuan forum Renja ini diulas secara kongkrit dan mendasar guna memetakan segala kebutuhan untuk terlaksananya pencapaian dan mengevaluasi kinerja perangkat daerah baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang berdasarkan capaian target indikator program yang telah ditetapkan.

Bupati Siak Alfedri dalam arahannya mengatakan, forum perangkat daerah agar merancang program-program pendukung guna menaikan indeks capaian yang telah diraih, karena melalui indeks ini akan terlihat seberapa kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) dan Badan tersebut terlaksana di lapangan dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu harus terus berupaya menaikan persentase indeks capaian tersebut.

"Rancanglah program kegiatan yang bisa memberikan dampak terbaik kepada masyarakat, sebab ini akan menaikan indeks kesejahteraan masyarakat betul-betul terbaca, menaikan indeks ini tidaklah semerta-merta justru harus bertahap terarah dan terukur," jelas Bupati.

Yang lebih penting lagi, lanjut Bupati dampak langsung kepada masyarakat baik dari segi peningkatan pelayanan kesehatan, rata-rata pendidikan setara setingkat sekolah menengah atas (SLTA) dan infrastruktur memadai guna menunjang aktivitas ekonomi masyarakat di tingkat kampung.

"Tentunya ini harus ditunjang dan berkelanjutan dalam menerapkan program kerjanya, seperti tersedianya layanan kesehatan sampai di tingkat kampung. Harus adanya layanan kesehatan setingkat Puskesmas Pembantu (Pustu) untuk memperpendek jangkauan pelayanan untuk daerah-daerah kampung terluar dan terpencil," jelas Alfedri.

Program pembangunan ini harus didasari dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat haruslah terpenuhi, oleh karena itu apa yang diinginkan dari kebutuhan masyarakat menjadi prioritas kita dalam mengarahkan kebijakan. 

"Kami tekankan di sini dalam penerapannya, program terlaksana namun kesejahteraan masyarakat tidak berdampak, maka ini boleh dikatakan program tidak tepat sasarannya, dan jangan sampai terjadi di kabupaten Siak yang kita cintai ini," tandas Alfedri.(inf/siak/man)