- Tutup TC Kafilah Bengkalis Peserta MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Bupati Minta Kafilah Tetap Rutin Berlatih
- Meriahkan Pesta Demokrasi, Bupati Kasmarni Ajak Masyarakat Ke TPS
- Gelar Gemar Siak Berzakat, Baznas Kabupaten Siak Berhasil Kumpulkan Rp 689.77 Juta
- Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 29 Perwira Tinggi TNI
- Peduli Sesama, TNI di Rokan Hulu Riau Bagi-Bagi Takjil Berbuka Puasa
- Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
- Safari Ramadhan, Bupati Rohil Salurkan Bantuan Operasional Masjid Mujahidin Sungai Nyamuk
- Ikhtiar Berzakat Terus Disosialisasikan, Bupati Alfedri Pimpin Gemar Siak Berzakat
- Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024
- TP PKK Kabupaten Siak dan BRK Syariah Salurkan 120 paket Sembako
- Ketua Umum Dharma Pertiwi Hadiri Pembukaan Jala Craft 2024
- Penuh Berkah, Pj Gubri dan Bupati Kasmarni Safari Ramadhan di Kecamatan Pinggir
- Soal Video Viral Mirip Sekda, Diskominfotiks Rohil Lakukan Koordinasi Dengan Kementrian Kominfo RI
- PM Jepang Lantik Tiga Perwira Remaja TNI Lulusan NDA
- Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh: Edisi Muslimah Muallaf Asal Filipina
- Polbeng Kembali Kirim Mahasiswa Kuliah di Jerman
- Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 52 Perwira Tinggi TNI
- Sempena Safari Ramadhan 1445 H, PD Muhammadiyah Siak Kukuhkan Pengurus PCM Kandis
- Pimpin Bujang Kampung, Wabup Husni Merza Ingatkan Para Camat Pantau Harga Sembako di Pasaran
- Mantapkan Kualitas Jelang MTQ Riau, Kesra Bengkalis Lakukan Pembinaan Terpusat
TERKUAK! Rahasia Otak Jenius Einstein, Tidur 10 Jam dan Tidak Pakai Kaus Kaki
(Foto: Devianart)
TERKUAK! Rahasia Otak Jenius Einstein, Tidur 10 Jam dan Tidak Pakai Kaus Kaki
TIDUR lebih dari 10 jam dan tidak memakai kaus kaki, mungkinkah ini rahasia untuk menjadi genius?
Sebuah pengetahuan umum bagi kita semua bahwa tidur baik untuk otak kita dan Einstein melakukan saran ini dengan lebih serius daripada kebanyakan orang.
Dia dilaporkan tidur setidaknya 10 jam per hari, hampir 1,5 kali lebih banyak daripada rata-rata jam tidur orang-orang Amerika saat ini (6,8 jam). Tetapi, bisakah kita menjadikan kebiasaannya ini sebagai cara untuk menjadi lebih cerdas?
Penulis buku John Steinbeck pernah mengatakan, "Ini adalah pengalaman umum bahwa masalah yang sulit pada malam hari dapat teratasi pada pagi hari setelah tidur."
Banyak dari terobosan paling radikal dalam sejarah manusia, termasuk table periodic, struktur DNA dan teori relativitas khusus Einstein, menurut dugaan muncul saat para penemunya sedang tidak sadar diri.
Teori yang terakhir tersebut muncul saat Einstein sedang bermimpi tentang sapi-sapi yang disetrum. Namun, apakah ini memang benar?
Pada 2004, para ilmuwan di Universitas Lubeck, Jerman menguji gagasan tersebut dengan eksperimen sederhana. Pertama-tama mereka melatih para sukarelawan untuk bermain sebuah permainan angka.
Kebanyakan dari mereka perlahan-lahan memahaminya dengan berlatih, tapi sejauh ini cara tercepat untuk memperbaikinya adalah mengungkap aturan yang tersembunyi.
Saat para siswa diuji lagi delapan jam kemudian, mereka yang diizinkan untuk tidur, dua kali lebih memungkinkan untuk memahami aturannya daripada mereka yang tetap terjaga.
Waktu kita tertidur, otak memasuki serangkaian siklus.
Setiap 90-120 menit, otak berfluktuasi antara tidur ringan, tidur lelap, dan fase yang berhubungan dengan mimpi yang dikenal sebagai Rapid Eye Movement (REM), yang hingga baru-baru ini diduga berperan besar dalam belajar dan mengingat.
Tetapi, ini bukan cerita keseluruhan. "Tidur non-REM masih sedikit menyimpan misteri, tapi kita menghabiskan sekitar 60% malam kita dengan jenis tidur ini," kata Stuart Fogel, ilmuwan syaraf di Universitas Ottawa.
Tidur non-REM ditandai oleh semburan aktivitas otak cepat, yang disebut sebagai ‘spindle events’ karena bentuknya seperti gelendong (spindle) yang melambangkan gelombang pada EEG.
Tidur nyenyak biasanya melibatkan ribuan dari peristiwa ini yang masing-masing berlangsung tidak lebih dari beberapa detik. "Ini adalah pintu gerbang ke tahap tidur lainnya - semakin Anda tidur, semakin banyak kejadian yang Anda alami," katanya.
Spindle events dimulai dengan lonjakan energi listrik yang dihasilkan oleh letusan cepat di dalam otak. Pelaku utamanya adalah talamus, sebuah daerah berbentuk oval yang bertindak sebagai pusat 'pengalihan utama' otak, mengirimkan sinyal sensorik ke arah yang benar.
Sewaktu kita tidur, ia bertindak seperti penyumbat telinga internal, mengacak informasi eksternal untuk membantu Anda tetap tidur. Selama spindle events, gelombang tersebut bergerak ke permukaan otak dan kemudian kembali turun lagi untuk menyelesaikan sebuah putaran.
Menariknya, mereka yang memiliki lebih banyak spindel events cenderung memiliki ‘kecerdasan lancar’ yang lebih besar - kemampuan untuk memecahkan masalah baru, menggunakan logika dalam situasi baru, dan mengidentifikasi pola - adalah hal-hal yang dimiliki Einstein.
"Hal-hal itu sepertinya tidak terkait dengan jenis kecerdasan lainnya, seperti kemampuan untuk menghafal fakta dan angka-angka, jadi ini sangat spesifik pada keterampilan penalaran," kata Fogel. Hubungan ini sesuai dengan penghinaan Einstein terhadap pendidikan formal dan nasihatnya untuk "jangan pernah menghafal apa saja yang bisa Anda cari." Walaupun lebih sering Anda tidur, lebih banyak spindle events yang akan Anda dapatkan, ini tidak berarti sebagai bukti bahwa tidur lebih banyak adalah bermanfaat.
Apakah beberapa orang yang memiliki spindle events karena mereka pintar atau mereka pintar karena mereka memiliki lebih banyak spindle events? Masih belum ada jawaban, tetapi sebuah studi baru-baru ini menunjukkan tidur pada malam hari pada wanita dan tidur siang pada pria dapat meningkatkan cara berpikir dan keterampilan memecahkan masalah.
Secara krusial, pendorong kecerdasan berhubungan dengan adanya spindle events yang hanya terjadi saat tidur pada malam hari pada wanita dan siang hari pada pria.
Belum diketahui mengapa spindle events dapat membantu, tetapi Fogel berpikir ini mungkin berhubungan dengan daerah yang aktif.
"Kami menemukan bahwa daerah yang sama yang menghasilkan gelombang yaitu talamus dan korteks (bagian permukaan otak), daerah ini mendorong kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menggunakan logika pada situasi baru," katanya.
Untungnya bagi Einstein, dia juga tidur siang secara teratur. Konon berdasarkan sebuah cerita, untuk memastikan Einstein tidak tidur siang berlama-lama, dia bersandar di kursi berlengannya dengan sebuah sendok di tangan dan piring besi berada tepat di bawahnya.
Dia membiarkan dirinya tertidur selama satu detik, lalu - teng! Sendok itu terlepas dari tangannya dan jatuh ke piring, suaranya membuatnya bangun tidur.
Tidak memakai kaus kaki
Daftar keunikan Einstein tidak komplit jika tidak menyebutkan keengganannya memakai kaos kaki.
"Waktu saya masih muda," dia menulis dalam sebuah surat kepada sepupunya yang menjadi istrinya, Elsa, "Saya mengetahui bahwa ibu jari kaki selalu melubangi kaos kaki. Jadi, saya berhenti memakai kaos kaki."
Di suatu hari, saat dia tidak dapat menemukan sandalnya, dia memakai sepatu model sling backs milik Elsa.
Ternyata, tampilan hipster Einstein mungkin tidak begitu membantunya. Sayangnya, belum ada penelitian yang melihat langsung dampak dari tidak memakai kaos kaki, tetapi mengubah penampilan dari pakaian formal menjadi kasual dikaitkan dengan kinerja buruk pada tes pemikiran abstrak.
Dan cara lebih baik untuk mengakhiri tulisan ini adalah saran dari Einstein itu sendiri. "Yang penting adalah untuk tidak berhenti bertanya, keingintahuan punya alasan sendiri untuk tetap ada," ujarnya pada majalah LIFE pada 1955.
Mungkin Anda juga bisa mencoba olahraga jari kaki. Siapa tahu berhasil dan bukankah Anda penasaran ingin tahu hasilnya?