- Minimalisir Masalah, SMA N 8 Pekanbaru Sosialisasi PPDB dengan Camat dan Lurah di Zona
- Tutup TC Kafilah Bengkalis Peserta MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Bupati Minta Kafilah Tetap Rutin Berlatih
- Meriahkan Pesta Demokrasi, Bupati Kasmarni Ajak Masyarakat Ke TPS
- Gelar Gemar Siak Berzakat, Baznas Kabupaten Siak Berhasil Kumpulkan Rp 689.77 Juta
- Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 29 Perwira Tinggi TNI
- Peduli Sesama, TNI di Rokan Hulu Riau Bagi-Bagi Takjil Berbuka Puasa
- Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
- Safari Ramadhan, Bupati Rohil Salurkan Bantuan Operasional Masjid Mujahidin Sungai Nyamuk
- Ikhtiar Berzakat Terus Disosialisasikan, Bupati Alfedri Pimpin Gemar Siak Berzakat
- Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024
- TP PKK Kabupaten Siak dan BRK Syariah Salurkan 120 paket Sembako
- Ketua Umum Dharma Pertiwi Hadiri Pembukaan Jala Craft 2024
- Penuh Berkah, Pj Gubri dan Bupati Kasmarni Safari Ramadhan di Kecamatan Pinggir
- Soal Video Viral Mirip Sekda, Diskominfotiks Rohil Lakukan Koordinasi Dengan Kementrian Kominfo RI
- PM Jepang Lantik Tiga Perwira Remaja TNI Lulusan NDA
- Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh: Edisi Muslimah Muallaf Asal Filipina
- Polbeng Kembali Kirim Mahasiswa Kuliah di Jerman
- Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 52 Perwira Tinggi TNI
- Sempena Safari Ramadhan 1445 H, PD Muhammadiyah Siak Kukuhkan Pengurus PCM Kandis
- Pimpin Bujang Kampung, Wabup Husni Merza Ingatkan Para Camat Pantau Harga Sembako di Pasaran
Kejam! Bukti Baru Amnesty Internasional Tunjukkan Pasukan Myanmar Sengaja Singkirkan Etnis Rohingya
(Foto: BBC)
LONDON - Kelompok pembela hak asasi manusia, Amnesty International (AI), merilis citra satelit terbaru yang menunjukkan adanya kampanye terorkestrasi untuk membakar desa-desa etnis minoritas Rohingya di Rakhine, Myanmar. AI menuduh pasukan Myanmar berupaya menyingkirkan Rohingya.
Sedikitnya 389 ribu etnis Rohingya di Rakhine, melarikan diri ke Bangladesh sejak kekerasan meletus pada 25 Agustus. Insiden tersebut dipicu oleh serangan ke pos-pos perbatasan di Rakhine oleh kelompok militan. Tentara Myanmar lalu membalas serangan dengan menggelar agresi militer.
Pemerintah Myanmar mengatakan, saat ini sekira 30% desa-desa di Rakhine kosong melompong ditinggal penghuninya. Etnis Rohingya yang mendominasi di Rakhine selama ini dianggap sebagai imigran ilegal karena Pemerintah Myanmar menolak memberikan status kewarganegaraan.
AI mengklaim memiliki data baru berdasarkan data deteksi api, citra satelit, foto dan video, serta wawancara dengan saksi mata. Semua bukti itu menunjukkan adanya kampanye terorkestrasi dari pembakaran sistematis dengan target desa-desa etnis Rohingya selama tiga pekan terakhir.
“Bukti-bukti tidak dapat dibantah. Pasukan keamanan Myanmar tengah membakar wilayah utara Rakhine State dalam sebuah kampanye yang ditargetkan untuk mendorong orang-orang Rohingya keluar dari Myanmar,” ujar Direktur Respons Amnesty International, Tirana Hassan, dilansir dari BBC, Jumat (15/9/2017).
Negara yang dulu bernama Burma itu tengah menghadapi kecaman dari dunia internasional atas kekerasan dan aksi pilih kasih di Rakhine. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson yang berada di London, Inggris, mengatakan bahwa demokrasi di Myanmar saat ini tengah menghadapi momen krusial.
“Saya pikir sangat penting agar komunitas internasional berbicara untuk mendukung apa yang semua tahu harapannya adalah untuk memperlakukan orang dengan setara tanpa memandang etnis mereka. Kekerasan ini harus berhenti,” ujar Rex Tillerson
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengatakan, etnis Rohingya saat ini menghadapi situasi kemanusiaan yang mengerikan. Pria asal Portugal itu menambahkan, serangan ke desa-desa di Rakhine sangat tidak bisa diterima. Dewan Keamanan PBB sendiri sudah mendesak dilakukan langkah darurat untuk mengakhiri kekerasan tersebut.