- Gelar Gemar Siak Berzakat, Baznas Kabupaten Siak Berhasil Kumpulkan Rp 689.77 Juta
- Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 29 Perwira Tinggi TNI
- Peduli Sesama, TNI di Rokan Hulu Riau Bagi-Bagi Takjil Berbuka Puasa
- Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
- Safari Ramadhan, Bupati Rohil Salurkan Bantuan Operasional Masjid Mujahidin Sungai Nyamuk
- Ikhtiar Berzakat Terus Disosialisasikan, Bupati Alfedri Pimpin Gemar Siak Berzakat
- Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024
- TP PKK Kabupaten Siak dan BRK Syariah Salurkan 120 paket Sembako
- Ketua Umum Dharma Pertiwi Hadiri Pembukaan Jala Craft 2024
- Penuh Berkah, Pj Gubri dan Bupati Kasmarni Safari Ramadhan di Kecamatan Pinggir
- Soal Video Viral Mirip Sekda, Diskominfotiks Rohil Lakukan Koordinasi Dengan Kementrian Kominfo RI
- PM Jepang Lantik Tiga Perwira Remaja TNI Lulusan NDA
- Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh: Edisi Muslimah Muallaf Asal Filipina
- Polbeng Kembali Kirim Mahasiswa Kuliah di Jerman
- Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 52 Perwira Tinggi TNI
- Sempena Safari Ramadhan 1445 H, PD Muhammadiyah Siak Kukuhkan Pengurus PCM Kandis
- Pimpin Bujang Kampung, Wabup Husni Merza Ingatkan Para Camat Pantau Harga Sembako di Pasaran
- Mantapkan Kualitas Jelang MTQ Riau, Kesra Bengkalis Lakukan Pembinaan Terpusat
- Safari Ramadhan di Selat Guntung, Bupati Siak Peringati Hari Lahir IPHI Kabupaten Siak
- Safari Ramadhan, Bupati Rohil Serahkan Bantuan Operasional 3 Rumah Ibadah dan Klaim BPJS
Mati Mengenaskan, Bangkai Harimau Jadi Tontonan Warga Mandailing Natal
Instagram kpa_forester_tabagsel
Seekor harimau mati dalam keadaan mengenaskan. Tubuhnya diikat pada sebuah kursi panjang dan lalu digantungkan di langit-langit. Mirisnya, pemandangan itu justru menjadi tontonan warga.
Itulah yang terlihat dari sebuah foto yang kini beredar di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Minggu (4/3). Harimau yang telah mati itu merupakan jenis harimau Sumatera atau Panthera Tigris Sumatrae.
Kejadian itu bermula dari laporan kepada Kepala Balai Taman Nasional Batang Gadis (BTNBG). Dilaporkan bahwa seekor harimau telah masuk ke rumah warga di Desa Bangkelang Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu (4/3) sekitar pukul 07.49 WIB.
"Kemudian Kepala BTNBG menghubungi Balai Besar KSDA (BBKSDA) Sumatera Utara dan segera mempersiapkan tim untuk ke lokasi dan menghubungi Dandim 0212 dan Wakapolres Madina untuk mengarahkan anggotanya di lapangan untuk tidak membunuh atau menembak harimau tersebut," bunyi pernyataan Kementerian LHK seperti dikutip dari akun Twitter @KementerianLHK.
Sayangnya, karena desakan masyarakat yang ketakutan, polisi setempat terpaksa menembak harimau tersebut. BBKSDA lalu menghubungi Dandim & Wakapolres untuk mengamankan jasad harimau, dan membawanya ke Polsek atau Koramil untuk diautopsi.
"Arahan dari Kepala BBKSDA, setelah diautopsi jasad harimau akan dimusnahkan dengan dibakar dengan dibuat berita acara selanjutnya akan dibawa ke Polres Madina," jelasnya.
Selama dua bulan terakhir, terjadi konflik satwa langka tersebut dengan warga Kecamatan Batang Natal. Harimau memasuki lahan warga dan dilaporkan satu orang terluka. Diduga terdapat indikasi adanya provokator yang memanfaatkan keresahan masyarakat setempat.
"Indikasi tersebut adalah adanya pemaksaan kepada tim penanganan konflik satwa dari BTNBG dan BBKSDA Sumut untuk menandatangani surat agar menyerahkan penyelesaian konflik satwa liar tersebut kepada masyarakat," tambahnya.
Saat ini tim BTNBG dan BBKSDA Sumut tengah melakukan proses otopsi di kantor Polres Madina. Setelah autopsi, direncanakan jasad harimau akan langsung dimusnahkan melalui pembakaran, dikubur dan dicor, serta dibuatkan berita acaranya.
Kementerian LHK juga menyesalkan terjadinya peristiwa yang memakan korban salah satu hewan yang dilindungi tersebut.
"Semoga pasca kejadian di Batang Natal ini, ada inisiatif operasi bersama penindakan hukum atas aktivitas ilegal dalam kawasan hutan di sekitar lokasi tersebut," tutupnya.
Sebelumnya insiden yang melibatkan warga Mandailing Natal dan harimau juga pernah terjadi pada Jumat (16/2) lalu. Ketika itu seorang warga terluka akibat diserang oleh seekor harimau di wilayah Hutan Batahan, Mandailing Natal. Saat itu korban berada di Hutan Batahan untuk memastikan beredarnya kabar adanya penampakan seekor siluman harimau berkepala manusia.
(kumparan.com)