- Tutup TC Kafilah Bengkalis Peserta MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Bupati Minta Kafilah Tetap Rutin Berlatih
- Meriahkan Pesta Demokrasi, Bupati Kasmarni Ajak Masyarakat Ke TPS
- Gelar Gemar Siak Berzakat, Baznas Kabupaten Siak Berhasil Kumpulkan Rp 689.77 Juta
- Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 29 Perwira Tinggi TNI
- Peduli Sesama, TNI di Rokan Hulu Riau Bagi-Bagi Takjil Berbuka Puasa
- Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
- Safari Ramadhan, Bupati Rohil Salurkan Bantuan Operasional Masjid Mujahidin Sungai Nyamuk
- Ikhtiar Berzakat Terus Disosialisasikan, Bupati Alfedri Pimpin Gemar Siak Berzakat
- Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024
- TP PKK Kabupaten Siak dan BRK Syariah Salurkan 120 paket Sembako
- Ketua Umum Dharma Pertiwi Hadiri Pembukaan Jala Craft 2024
- Penuh Berkah, Pj Gubri dan Bupati Kasmarni Safari Ramadhan di Kecamatan Pinggir
- Soal Video Viral Mirip Sekda, Diskominfotiks Rohil Lakukan Koordinasi Dengan Kementrian Kominfo RI
- PM Jepang Lantik Tiga Perwira Remaja TNI Lulusan NDA
- Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh: Edisi Muslimah Muallaf Asal Filipina
- Polbeng Kembali Kirim Mahasiswa Kuliah di Jerman
- Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 52 Perwira Tinggi TNI
- Sempena Safari Ramadhan 1445 H, PD Muhammadiyah Siak Kukuhkan Pengurus PCM Kandis
- Pimpin Bujang Kampung, Wabup Husni Merza Ingatkan Para Camat Pantau Harga Sembako di Pasaran
- Mantapkan Kualitas Jelang MTQ Riau, Kesra Bengkalis Lakukan Pembinaan Terpusat
30 September Tak Ada Perintah Menaikan Bendera 1/2 Tiang, Wasekjen MUI: Rezim Ini Pro PKI, Ya?
net
JAKARTA, kabarmelayu.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain, mengkritik sepinya peringatan 30 September untuk mengenang tragedi G30S/PKI, dimana pada hari itu 7 Jendral TNI disiksa secara sadis lalu dimasukan ke lubang buaya. Seharusnya pemerintah menginstruksikan untuk menaikan bendera setengah tiang.
"Tujuh jenderal dibunuh PKI, tahun Ini tidak ada perintah menaikan bendera setengah tiang sebagaimana setiap tanggal 30 September. Apa rezim Ini pro PKI ya?" tanyanya lewat kicauan di Twitter, Jumat 30 September 2016.
Gerakan 30 September PKI 1965 atau yang juga akrab disingkat G-30 S/PKI kembali menjadi perbincangan hangat di lini masa. Di Twitter, G-30 S/PKI menjadi salah satu trending topic.
Sejumlah netizen bahkan memajang foto-foto jenderal yang selama ini dianggap menjadi korban kebiadban PKI. Di antaranya seperti Mayjend S. Parman, Mayjend Soeprapto dan Mayjend MT Haryono.
"Mari sejenak kita mendoakan para pahwalan yang gugur dalam G-30 S/PKI," tulis akun Gen4Defender.
Seorang netizen lain menyayangkan minimnya pemberitaan tragedi ini. Media arus utama lebih banyak memberitakan sidang kopi Jessica atau Pilgub DKI.
"G-30 S/PKI seakan menghilang ditutupi sidang kopi Jessica ataupun Pilkada," tulis akun Cullenfebr.
Di era Orde Baru, setiap malam 30 September selalu ditayangkan film tentang peristiwa G-30S/PKI. Pemutaran dan fakta dalam film itu memang kontroversial.
Sejumlah pihak mempertanyakan kebenaran alur cerita dalam fim itu. Pemutaran film itu dianggap hanya sebagai propaganda Orde Baru. Setelah zaman reformasi, pemutaran film tersebut ditiadakan. (ppy/TI)