- Tutup TC Kafilah Bengkalis Peserta MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Bupati Minta Kafilah Tetap Rutin Berlatih
- Meriahkan Pesta Demokrasi, Bupati Kasmarni Ajak Masyarakat Ke TPS
- Gelar Gemar Siak Berzakat, Baznas Kabupaten Siak Berhasil Kumpulkan Rp 689.77 Juta
- Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 29 Perwira Tinggi TNI
- Peduli Sesama, TNI di Rokan Hulu Riau Bagi-Bagi Takjil Berbuka Puasa
- Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
- Safari Ramadhan, Bupati Rohil Salurkan Bantuan Operasional Masjid Mujahidin Sungai Nyamuk
- Ikhtiar Berzakat Terus Disosialisasikan, Bupati Alfedri Pimpin Gemar Siak Berzakat
- Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024
- TP PKK Kabupaten Siak dan BRK Syariah Salurkan 120 paket Sembako
- Ketua Umum Dharma Pertiwi Hadiri Pembukaan Jala Craft 2024
- Penuh Berkah, Pj Gubri dan Bupati Kasmarni Safari Ramadhan di Kecamatan Pinggir
- Soal Video Viral Mirip Sekda, Diskominfotiks Rohil Lakukan Koordinasi Dengan Kementrian Kominfo RI
- PM Jepang Lantik Tiga Perwira Remaja TNI Lulusan NDA
- Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh: Edisi Muslimah Muallaf Asal Filipina
- Polbeng Kembali Kirim Mahasiswa Kuliah di Jerman
- Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 52 Perwira Tinggi TNI
- Sempena Safari Ramadhan 1445 H, PD Muhammadiyah Siak Kukuhkan Pengurus PCM Kandis
- Pimpin Bujang Kampung, Wabup Husni Merza Ingatkan Para Camat Pantau Harga Sembako di Pasaran
- Mantapkan Kualitas Jelang MTQ Riau, Kesra Bengkalis Lakukan Pembinaan Terpusat
Ustaz Abdul Somad Luruskan Ceramah Evie Effendi ‘Muhammad Sesat’, Berikut Isinya
youtube
JAKARTA - Evie Effendi dalam satu ceramahnya menukil Surat Ad-Dhuhaa Ayat 7 Alquran dan menyebut ‘Muhammad sesat’ sebelum datangnya petunjuk. Bahkan dia menyebut maulid nabi sebenarnya adalah "memperingati kesesatan Muhammad".
Ceramah yang menimbulkan kontroversi tersebut kemudian diluruskan oleh Ustaz Abdul Somad. Penjelasan UAS tersebut diunggah sejumlah akun di Youtube.
UAS menjelaskan, arti ‘sesat’ dalam ayat tersebut bukan berarti menyembah berhala seperti latta dan uzza. Menurus UAS, jika diartikan sesat seperti itu, maka akan jadi blunder buat umat Islam.
"Nanti anak kita diejek orang, berarti nabi kalian itu sesat ya," kata UAS dalam video tersebut, seperti dikutip Okezone, Senin (13/8/2018).
Menurut UAS, makna pertama dari ‘sesat’ tersebut adalah ketika nabi tersesat di Kota Makkah saat membawa dagangan dari Syam. "Saat di gurun pasir enggak tahu arah, kemudian ditunjukkan jalannya," kata UAS.
Sedangkan makna kedua, kata UAS, ‘sesat’ di ayat tersebut berarti "sebelumnya engkau (Muhammad) tak tahu hakikat Allah, maka setelah turun Jibril membawa wahyu engkau pun tahu".
"Jadi makna dhaalan (sesat) bukan menyembah berhala, nabi tidak pernah menyembah latta, uzza, karena agama di Makkah ada agama hanafiah, samhah, agama yang dibawa nabi ibrahim, murni," jelas UAS.
"Kalau kata sesat mesti ditakwilkan, bukan artinya menyembah berhala dan lain-lain, maknanya belum tahu hakikat kebenaran sampai akhirnya Jibril datang, barulah tahu hakikat kebenaran. Tapi sebelum jadi nabi waktu 40 tahun Allah sudah menjaga dia," kata UAS menjelaskan.
(okezone.com)