- Alfedri Doakan Calon Jamaah Haji Siak Tetap Sehat dan Selamat Pulang Pergi
- Tindakan Tegas Polres dan Pemkab Bengkalis Bongkar Billboard Swasta yang Membahayakan Masyarakat
- STAIN Bengkalis Gelar Seminar Internasional Bersama UKM Malaysia
- 150 Siswa SMAN 7 Pekanbaru Ikuti Pelatihan Dasar Kepemimpinan Siswa
- Pekan Olahraga Pelajar Daerah Kabupaten Siak 2024 Resmi Ditutup Wakil Bupati Husni Merza
- MCP Bengkalis Peringkat Keempat Di Riau Serta Masuk Kategori Waspada Keempat SPI KPK
- Jelang KTT World Water Forum, TNI Gelar Tactical Floor Game di Bali
- Raih Rekor MURI, Lift Jembatan TASL Jadi Primadona Wisatawan Siak
- Tengku Fauzan Ditahan, Roni Rakhmat Plt Kadisdik Riau
- Irjen TNI Buka Simulasi Penerapan Hukum Dalam Operasi Militer Selain Perang
- Surat Edaran Penempatan Nakes dan Peresmian RSUD Rupat Utara Tenyata Hoaks
- Menhan Prabowo Temui Emir Qatar, Bahas Peningkatan Hubungan Pertahanan
- Panglima TNI Pimpin Acara Laporan Korps Kenaikan Pangkat 75 Perwira Tinggi TNI
- Tingkatkan Kapasitas Aparatur Kampung, Bupati Alfedri Bawa Sekdes Belajar ke Sumedang
- Menhan Prabowo Bicara di Qatar Economic Forum, Bahas Pembangunan Negara
- IKA LIBEL Serahkan Bantuan Pakaian Untuk Korban Bencana Alam Sumbar
- Haji Merupakan Ibadah Fisik, Bupati Alfedri Minta JCH Siak Jaga Kesehatan
- Bantuan Beras 10 Kg Bakal Diperpanjang? Ini Kata Menteri Jokowi
- Bupati Kasmarni Hadiri Kirab Budaya Sempena HUT Ke-44 Dekranas di Kota Surakarta
- Puncak HUT Ke-44 Dekranas, Komitmen Melestarikan Kerajinan Lokal Sebagai Warisan Budaya
Band Metal Beranggotakan 3 Gadis Ini Tampil Beda dengan Berhijab
(Foto: Mvslim)
MENGGUNAKAN hijab memang sudah menjadi kewajiban bagi semua wanita Muslim. Walau berhijab, tiga remaja asal Garut membuktikan kalau mereka bisa tetap berkarya.
Okezone melansir dari Mvslim, Selasa (14/8/2018), tiga remaja ini membentuk band metal. ‘Voice of Baceprot’ (VoB), yang berarti ‘berisik’ dalam bahasa Sunda. Band metal asal Indonesia ini dibentuk pada tahun 2014 dan terdiri dari Fridda Kurnia, Euis Siti dan Widi Rahmawati.
Mereka telah mendapatkan banyak perhatian sejak mereka mulai membuat band musik, karena pilihan gaya musik, serta gaya berpakaian mereka yang mengenakan jilbab. Karena biasanya band metal identik dengan baju serba hitam, tato, dan pergaulan bebas.
Fridda memainkan gitar dan sekaligus menjadi vokalis, Euis Siti memainkan drum dan Widi memainkan bass. Ketiga gadis itu bertemu di sekolah, tak disangka ketiganya menyukai genre musik metal lalu mereka pun berteman. Mereka memutuskan untuk membentuk band VoB dengan dukungan guru musik sekolah mereka.
Musik yang mereka mainkan tidak hanya dalam bahasa Sunda tetapi juga dalam bahasa Inggris. Band ini telah meng-cover beberapa lagu dari System of A Down, Rage Against The Machine dan Metallica. Gadis-gadis berbakat ini juga menulis sendiri lagu mereka.
Sebagian besar waktu lagu-lagu yang mereka tulis adalah tentang isu-isu yang sedang hangat mengenai anak-anak muda di masyarakat Indonesia. Selain itu, mereka membuat lagu tentang keadaan pendidikan berjudul ‘School of Revolution’.
Pada awalnya mereka harus menghadapi pertentangan dari beberapa orang di sekitar mereka. Termasuk dari beberapa anggota keluarga mereka. Namun, tiga gadis ini tetap bermain musik. Kini, empat tahun sudah VoB berkarir, mereka sudah begitu populer.
Tak hanya tampil di panggung-panggung pentas seni saja, kini mereka tampil di televisi nasional di Indonesia. Kurnia mengatakan kepada National Public Radio bahwa dia berharap suatu hari nanti mereka akan mendapatkan kesempatan untuk bermain di Inggris dan Paris dan karier musik mereka menjadi lebih sukses. Kurnia juga berharap mereka dapat menjadi inspirasi generasi muda.
(okezone.com)