- Tutup TC Kafilah Bengkalis Peserta MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Bupati Minta Kafilah Tetap Rutin Berlatih
- Meriahkan Pesta Demokrasi, Bupati Kasmarni Ajak Masyarakat Ke TPS
- Gelar Gemar Siak Berzakat, Baznas Kabupaten Siak Berhasil Kumpulkan Rp 689.77 Juta
- Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 29 Perwira Tinggi TNI
- Peduli Sesama, TNI di Rokan Hulu Riau Bagi-Bagi Takjil Berbuka Puasa
- Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
- Safari Ramadhan, Bupati Rohil Salurkan Bantuan Operasional Masjid Mujahidin Sungai Nyamuk
- Ikhtiar Berzakat Terus Disosialisasikan, Bupati Alfedri Pimpin Gemar Siak Berzakat
- Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024
- TP PKK Kabupaten Siak dan BRK Syariah Salurkan 120 paket Sembako
- Ketua Umum Dharma Pertiwi Hadiri Pembukaan Jala Craft 2024
- Penuh Berkah, Pj Gubri dan Bupati Kasmarni Safari Ramadhan di Kecamatan Pinggir
- Soal Video Viral Mirip Sekda, Diskominfotiks Rohil Lakukan Koordinasi Dengan Kementrian Kominfo RI
- PM Jepang Lantik Tiga Perwira Remaja TNI Lulusan NDA
- Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh: Edisi Muslimah Muallaf Asal Filipina
- Polbeng Kembali Kirim Mahasiswa Kuliah di Jerman
- Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 52 Perwira Tinggi TNI
- Sempena Safari Ramadhan 1445 H, PD Muhammadiyah Siak Kukuhkan Pengurus PCM Kandis
- Pimpin Bujang Kampung, Wabup Husni Merza Ingatkan Para Camat Pantau Harga Sembako di Pasaran
- Mantapkan Kualitas Jelang MTQ Riau, Kesra Bengkalis Lakukan Pembinaan Terpusat
Alissa Wahid: Gusdurian Tidak Berpolitik
(Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Anak pertama Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, menyampaikan klarifikasi soal sikap politik keluarga Gus Dur yang diumumkan mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin oleh Yenny Wahid pada Rabu (27/9).
Alissa mengatakan sikap politik yang disampaikan adiknya itu tidak bisa dikatakan sebagai sikap politik Gusdurian secara keseluruhan, namun hanya sebagai sikap Yenny Wahid dan kelompoknya. Gusdurian --pengikut Gus Dur-- tetap tidak berpolitik.
"Barisan kader Gus Dur sebagai gerakan politik memilih bersama Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin. Kalau jaringan Gusdurian tetap tidak berpolitik praktis. Kami fokus pada memastikan kehidupan berbangsa memihak pada rakyat," ucap Alissa melalui Twitter, Kamis (27/9).
Alissa menjelaskan, dia dan Yenny Wahid sama-sama mengusung warisan Gus Dur. Bedanya, Alissa mengusung semangat demokrasi kerakyatan dan sosial, sementara Yenny mengusung gerakan politik. Wajar Yenny mengumumkan sikapnya mendukung Jokowi-Ma’ruf.
"Gerakan Gusdurian sudah menetapkan bahwa kami adalah gerakan kebangsaan. Tidak ada strategi politik kekuasaan. Program-program bela petani, kegiatan lintas iman, promosi toleransi, penguatan demokrasi, dilepaskan dari siapa yang berkuasa baik nasional maupun daerah," paparnya.
Dia berharap masyarakat bisa tidak melihat semua Gusdurian hanya yang ditunjukkan oleh Yenny Wahid. "Gusdurian sebagai gerakan wajib menjaga jarak dengan politik praktis elektoral," tegasnya.
Dalam jumpa pers pada Rabu (26/9) kemarin, Yenny Wahid menggunakan kata ‘kami’ untuk mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi-Ma’ruf Amin. Yenny menyebut ibundanya, Sinta Wahid, tetap netral karena dia punya peran lebih besar daripada sekadar berpihak di Pilpres 2019.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, dengan ini kami menyatakan mendukung pasangan nomor 1, biidznillah (dengan izin Allah) Presiden Jokowi akan kembali memimpin Indonesia," ucap Yenny.
Hadir bersama Yenny dalam jumpa pers Rumah Pergerakan Politik Gus Dur itu 9 kelompok, yang disebut Yenny ‘mewakili segenap kader dan murid Gus Dur’. Mereka adalah:
1. Barikade Gus Dur (Barisan Kader Gus Dur)
2. Gatara (Gerakan Kebangkitan Nusantara)
3. Forum Kiai Kampung Nusantara (FKKNU)
4. Garis Politik Al Mawardi (GP Al Mawardi)
5. Komunitas Santri Pojokan (KSP)
6. Jaringan Perempuan NKRI (JPN)
7. Millenial Political Movement
8. Forum Profesional Peduli Bangsa
9. Satuan Mahasiswa Nusantara
(kumparan.com)