Kasus Teror Pelemparan Sperma, Masuk Gangguan Seksualitas?

Selasa, 19 November 2019 - 22:18 WIB Kesehatan

Berita Terkait

Kasus Teror Pelemparan Sperma, Masuk Gangguan Seksualitas? Photo Source: kabar-priangan.com

Masyarakat Tasikmalaya, Jawa Barat, dihebohkan dengan kasus teror pelemparan sperma dalam beberapa waktu terakhir. Disebutkan bahwa sudah ada 5 wanita yang menjadi korban dari kasus ini meskipun hanya satu yang melaporkan ini ke aparat kepolisian. Sang pelaku, Sidik Nugraha, ditangkap pada Senin 18 November 2019 kemarin.

Pelaku Teror Pelemparan Sperma

Pelaku yang masih berusia 25 tahun ini ditangkap di kediamannya yang ada di Cianteng, Tasikmalaya. Awalnya, Sidik mengelak pernah melakukan aksi teror pelemparan sperma ini, namun setelah ditunjukkan beberapa bukti oleh aparat kepolisian, ia akhirnya mengakunya. Hanya saja, Sidik baru mengaku satu kali melakukan aksinya, yakni pada korban LR yang sebelumnya melaporkan diri menjadi korban teror pelemparan sperma.

Aparat belum benar-benar mendapatkan motif dari pelaku terkait dengan aksi teror yang dilakukannya. Hanya saja, Sidik menyebut hanya melakukannya pada wanita yang ia sukai. Dia pun kini terancam PAsal 281 KUHP tentang Kejahatan Kesusilaan dengan ancanam hukuman lebih dari dua tahun.

Terkait dengan Gangguan Seksualitas Ekshibisionisme?

Tak hanya melemparkan sperma, LR menyebut Sidik sempat meraba dan menggesek kelaminnya sebelum melakukan aksi pelemparan. Wakil Ketua Komnas Perempuan, Budi Wahyuni pun menyebut Sidik sepertinya mengidap gangguan seksualitas ekshibisionisme dalam bentuk yang lebih agresif. Ia pun menyarankan aparat kepolisian untuk melakukan pemeriksaan pada kondisi mentalnya terkait dengan hal ini.

“Harus dicek kondisi mentalnya karena ada kemungkinan memang ekshibisionisme. Tapi harus dipastikan juga apakah kenal dengan para korbannya atau tidak atau apakah ada motif balas dendam,” ungkap Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila.

Menurut dr. Wimpie, pelaku ekshibisionisme biasanya tidak mengenal korbannya dan melakukannya di depan banyak orang. Satu hal yang pasti, gangguan perilaku seksual ini bisa mengalami kepuasan psikologis saat melihat korbannya kaget atau ketakutan saat melihat alat kelaminnya.

Hanya saja, khusus untuk yang terjadi pada Sidik, bisa jadi dia mengalami kepuasaan saat korbannya ketakutan setelah dilempar spermanya.

Menghadapi Pelaku Ekshibisionisme

Pakar kesehatan dari American Psychiatric Association menyebut kasus ekshibisionisme tergolong sebagai gangguan seksualitas paraphilia karena bisa mengancam korbannya lewat interaksi non-fisik. Gangguan ini seringkali terjadi pada kaum pria, tepatnya dari 2 hingga 4 persen dari total populasi kaum pria.

Kaum hawa sangatlah jarang melakukan hal ini, namun sekitar sepertiga atau separuh dari total populasi wanita pernah menjadi korban dari aksi ekshibisionisme. Masalahnya adalah ada yang sampai mengalami trauma akibat hal ini. Korban dari aksi ekshibisionisme juga tidak selalu orang dewasa. Bahkan, bisa jadi pelaku melakukan aksinya di depan anak-anak atau remaja.

Stepheh Hart, PhD menyarankan kita untuk tetap tenang jika sampai bertemu dengan pelaku ekshibisionisme. Jika menemukan orang yang menunjukkan alat kelaminnya, jangan mengeluarkan ekspresi apapun, apalagi sampai terlihat kaget atau ketakutan.

“Sebaiknya kita menjauh sambil menunjukkan ekspresi tidak peduli. Jangan hanya diam atau bahkan melakukan serangan. Jika ada petugas keamanan di dekat kita, laporkan hal ini,” saran Hart.

Sebagian warganet di media sosial bahkan memberikan saran untuk mengejek alat kelamin sang pelaku. Sebagian korban mengaku trik mengejek ukuran atau bentuk alat kelamin yang jelek cukup ampuh untuk ‘mengecewakan’ pelaku ekshibisionisme.

Sementara itu, Stephanie Smth, PhD menyarankan kita untuk mengingat wajah pakaian, atau tanda lain dari pelaku ekshbisionisme. Jika perlu, kita memotretnya dengan ponsel. Pelaku biasanya akan mengulangi perbuatannya dan kita bisa segera melaporkannya ke aparat keamanan terdekat agar bisa mengamankannya.(doktersehat.com)
 

Sumber:

Anwar, Firdaus. 2019. Teror Pelemparan Sperma dan Psikologi Gangguan Seksual Ekshibisionisme. detik.com/berita-detikhealth/d-4789687/teror-pelemparan-sperma-dan-psikologi-gangguan-seksual-ekshibisionisme. (Diakses pada 19 November 2019).
Luff, Christine. 2019. How to React to Exhibisionist and Indecent Exposure. verywell.com/how-to-react-to-exhibitionists-and-indecent-exposure-3435773. (Diakses pada 19 November 2019).

Key Takeaways: Dominate the digital landscape with Smmsav.com and Followersav.com your go-to best SMM Panel in 2024 for affordable social media marketing solutions. Best Press release services in 2024 is Followersav and Smmsav boost your business with us. best Smm panel Buy Spotify streams casino Script casino Script
Selasa, 27 Desember 2019 - 22:18 WIB
Tulis Komentar

0 Komentar

Tulis Komentar

Berita Terbaru