- Ini 5 Nomor yang Dipakai Polisi Kirim Notifikasi Tilang Via WA-SMS
- Ipemalis Jakarta dan Jogja Gelar Pra Simpiosium dan Konferensi
- Kadisdik Riau Jadi Irup Upacara Hardiknas di SMA Negeri 1 Bangkinang
- Danpuspom TNI Buka Rakornis Pom TNI-Propam Polri Tahun 2024
- Komite Pemilihan ASKAB PSSI Bengkalis Buka Pendaftaran Calon Ketua
- Bakamla RI Persiapkan Asean Coast Guard Forum Tahun 2024
- Bupati Bengkalis Pimpin Upacara Hardiknas, Sampaikan Pesan Penting Mendikbudristek
- Dinas Sosial Bengkalis Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran 12 Rumah di Desa Pamesi
- Said Iqbal Blak-blakan Bongkar Upah Buruh, Sebut Parpol Penguasa
- Usai Dipugar, Bupati Kasmarni Resmikan Kelenteng Tri Dharma Hun Bin Kuan Siak Kecil
- DLH Bengkalis Gelar Konsultasi Publik II Penyusunan KLHS RPJMD 2025-2029
- Jelang KTT WWF, Panglima TNI Siapkan Rencana Pengamanan Terpadu
- Bupati Bengkalis Buka Rakor Pleno I TPAKD 2024
- Kepala Bakamla RI Lantik PPPK 2024
- Ketua DPRD Siak Gelar Halal Bihalal bersama Pejabat dan Forkopinda Siak
- Mayjen TNI Rafael Pimpin Sidang Pantukhir Cata TNI-AD
- Wakil Ketua II DPRD Siak Androy Ade Rianda Hadiri Musrenbang Penyusunan RKPD Kabupaten Siak 2025
- Kepala Daerah Waspadai Kenaikan IPH
- Gugus Tugas Daerah Bisnis dan HAM Riau Dikukuhkan
- Halal Bi Halal dengan IKAPTK, Bupati Kasmarni Minta Selalu Berinovasi Bangun Negeri
Lampaui China, Spanyol Catat 3.434 Kematian Akibat Covid-19!
(AP/Manu Fernandez)
MADRID - Kementerian Kesehatan Spanyol mencatat hingga Rabu (25/3/2020) sebanyak 3.434 kasus kematian terjadi akibat Covid-19. Data itu menjadikan Spanyol sebagai negara dengan jumlah kematian tertinggi kedua di dunia.
Dilansir CNN International, Rabu (25/3/2020), angka tersebut naik 27% dibanding data Selasa atau hari sebelumnya. Sehingga jika ditotal, terdapat 47.610 kasus akibat virus corona di Negeri Matador.
Adapun di China, tempat di mana virus ini bermula, Komisi Kesehatan Nasional mencatat ada 3.281 kasus meninggal. Di atas Spanyol dan China, ada Italia yang mencatat angka kematian tertinggi akibat Covid-19, yaitu sebanyak 6.820 jiwa berdasarkan data Universitas Johns Hopkins.
Pejabat Tinggi Kesehatan Spanyol Fernando Simon memperkirakan jumlah kasus Covid-19 akan terus meningkat hingga beberapa hari mendatang. Walaupun, menurut dia, puncak penyebaran virus itu akan terjadi pada awal pekan ini.
Sebelumnya, Pemerintah Spanyol memberlakukan lockdown terhadap negara yang dihuni 47 juta orang penduduk itu mulai Sabtu (14/3/2020). Langkah yang bertujuan untuk menghambat penyebaran virus corona itu akan berlaku hingga 15 hari ke depan.
Langkah itu juga diambil karena Spanyol menjadi negara yang terkena dampak Covid-19 paling parah kedua di Eropa, setelah Italia.
Selama masa lockdown berlangsung, masyarakat dilarang meninggalkan rumah kecuali untuk membeli makanan, obat-obatan, pergi bekerja atau ke rumah sakit atau untuk keadaan darurat.
Semua bar, restoran, dan toko yang menjual apapun kecuali makanan dan bahan pokok lainnya harus ditutup. Selain itu, kegiatan rekreasi dan olahraga juga harus ditangguhkan. Tempat hiburan umum seperti bioskop, teater, kolam renang dan lapangan olah raga juga ditutup.
(CNNindonesia.com)