- Alfedri Doakan Calon Jamaah Haji Siak Tetap Sehat dan Selamat Pulang Pergi
- Tindakan Tegas Polres dan Pemkab Bengkalis Bongkar Billboard Swasta yang Membahayakan Masyarakat
- STAIN Bengkalis Gelar Seminar Internasional Bersama UKM Malaysia
- 150 Siswa SMAN 7 Pekanbaru Ikuti Pelatihan Dasar Kepemimpinan Siswa
- Pekan Olahraga Pelajar Daerah Kabupaten Siak 2024 Resmi Ditutup Wakil Bupati Husni Merza
- MCP Bengkalis Peringkat Keempat Di Riau Serta Masuk Kategori Waspada Keempat SPI KPK
- Jelang KTT World Water Forum, TNI Gelar Tactical Floor Game di Bali
- Raih Rekor MURI, Lift Jembatan TASL Jadi Primadona Wisatawan Siak
- Tengku Fauzan Ditahan, Roni Rakhmat Plt Kadisdik Riau
- Irjen TNI Buka Simulasi Penerapan Hukum Dalam Operasi Militer Selain Perang
- Surat Edaran Penempatan Nakes dan Peresmian RSUD Rupat Utara Tenyata Hoaks
- Menhan Prabowo Temui Emir Qatar, Bahas Peningkatan Hubungan Pertahanan
- Panglima TNI Pimpin Acara Laporan Korps Kenaikan Pangkat 75 Perwira Tinggi TNI
- Tingkatkan Kapasitas Aparatur Kampung, Bupati Alfedri Bawa Sekdes Belajar ke Sumedang
- Menhan Prabowo Bicara di Qatar Economic Forum, Bahas Pembangunan Negara
- IKA LIBEL Serahkan Bantuan Pakaian Untuk Korban Bencana Alam Sumbar
- Haji Merupakan Ibadah Fisik, Bupati Alfedri Minta JCH Siak Jaga Kesehatan
- Bantuan Beras 10 Kg Bakal Diperpanjang? Ini Kata Menteri Jokowi
- Bupati Kasmarni Hadiri Kirab Budaya Sempena HUT Ke-44 Dekranas di Kota Surakarta
- Puncak HUT Ke-44 Dekranas, Komitmen Melestarikan Kerajinan Lokal Sebagai Warisan Budaya
Update: 40.000 Ekor Sapi RI Kena Penyakit Mulut dan Kuku
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, populasi sapi yang terkena virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih kecil. Setidaknya jika dibandingkan dengan populasi sapi di Indonesia. Hanya saja, dia mengakui, ada tren pertambahan kasus PMK di luar pulau Jawa.
"Dari data yang kami miliki PMK sebarannya bertambah tapi jumlah kesembuhannya juga sangat naik, kematian juga turun," kata Syahrul dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, dilansir dari CNBCIndonesia.com, Kamis (2/6/2022).
"Populasi sapi yang terkena virus PMK saat ini masih sekitar 40.000 ekor, masih sangat kecil jika dibandingkan populasi sapi di 17 provinsi mencapai 30 juta," lanjut Syahrul.
Dia juga menjelaskan penanganan untuk distribusi hingga isolasi sapi sudah jelas masih terkontrol dengan baik. Namun dia mengimbau kalau isu ini jangan menjadi konsumsi negatif bagi peternak.
"Semua masih oke dan jalan, memang agak naik di Jawa ini tapi luar Jawa makin surut," jelasnya.
Upaya penanganan penyakit PMK ini pemerintah mulai melakukan isolasi bagi daerah atau kabupaten yang terserang wabah ini.
Selain itu Kementerian Pertanian juga tengah mendorong untuk memproduksi vaksin dalam negeri dalam kurung waktu 2 - 3 bulan ke depan.
Sampai saat ini belum ada larangan untuk mengonsumsi daging hewan ternak yang terkena penyakit PMK.
Namun Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa bagi sapi, kambing, atau kerbau yang terkena PMK gejala berat untuk tidak dijadikan hewan kurban.
(sumber: CNBCIndonesia.com)