- Bupati Bengkalis Hadiri HUT Kota Dumai
- STIE Syari'ah Bengkalis Jalin Kerjasama dengan Fatoni University Thailan
- Anggota Koramil 0321-05/RM Goro Bangun Rumah Warga Binaan
- Segini Jumlah Beras untuk Makan Siang Gratis Prabowo
- Ini 5 Pernyataan Ganjar-Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih
- Hadiri Peringatan Hari Otda Ke-28, Wabup: Spirit Komitmen Berkelanjutan Bangun Daerah
- Anggota Koramil 0321-05/RM dan MPA Kembali Patroli Karhutla di Pematang Sikek
- Panglima TNI Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ
- Kemenag Larang Seremoni Keberangkatan Haji Lebih dari 30 Menit, Berikut Ketentuannya
- Ini Formasi CPNS dan PPPK 2024 di 7 Kementerian
- Mantap, 8 Cabang Lomba MTQ Riau Peserta Siak Masuk Final
- Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Terima Sanksi Dugaan Penyalahgunaan Dana CSR BUMN
- Final MTQ ke-42 Provinsi Riau, Fahmil Putra Bengkalis Raih Juara 1
- Diduga Cemari Lingkungan, Sidak Komisi IV DPRD Pekanbaru ke PT Sumatera Kemasindo Diwarnai Penolakan
- Bupati Kasmarni Minta Kepala Sekolah Fokus dan Optimalkan Kinerja
- Dianggap Tak Guna, Pemerintah Diminta Segera Hapus DMO CPO
- Bukan RI-Vietnam, Ramai Pabrik Pindah dari China ke Negara ASEAN Ini
- Fahmil Putra Bengkalis Melaju Babak Final MTQ Riau di Dumai
- Bupati Alfedri Hadiri Pelepasan Siswa SMK Yamato Tualang
- Dolar Masih di Atas Rp16.200, Siap-Siap Harga Laptop-AC Beterbangan
Kisah Pilu Warga Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni
ded/RE
SEBUAH rumah yang terbuat dari papan yang mulai rapuh dan di tempel seng bekas tampak berdiri di lahan dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) di tengah pemukiman penduduk di jalan Cempaka Petakur Atas Desa Suka Damai Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Secara fisik, rumah sudah ditempati selama 7 tahun. Dari luar, tampak seng bekas menempel hanya sekedar menutupi dinding rumah. Di bagian kiri, tampak lubang pada sebuah dinding bilik.
Meski bermukim di sekitar TPU, ironisnya Waris (53) bersama istri ini pun sama sekali tidak lagi bisa bekerja seperti biasanya, karena faktor usia dan penyakit yang diderita oleh Waris (53) yang mengalami Diabetes gula basah yang hidup dalam keterbatasan. Saat memasuki rumah itu, tampak di ruang rumah dijadikan kamar tidur dan dapur ala kadarnya.
Di dalam rumah tidak layak huni itu, udara pengab terasa saat memasuki rumah itu. Setiap malam, Waris hanya ada dua lampu menggantung menjadi penerang dengan aliran listrik yang didapatkan dari Masjid setempat. Sementara jika ingin beristirahat, Waris harus tidur dengan beralaskan tikar.
Rumah tidak layak huni yang menjadi tempat tinggal keluarga malang ini berukuran sekira 4x4 meter sudah banyak yang lapuk dan berlubang. Bahkan, sebahagian dinding rumah dilapasi dengan seng bekas.
Selain itu, dalam rumah yang tampak pengap itu, terdapat balai-balai yang dipenuhi pakaian berserakan di mana-mana. Ada juga beberapa karung berisi pakaian.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarga malang ini hanya mengandalkan bantuan tetangga.
“Sebenarnya saya mau kalau dibuatkan pemerintah sebuah rumah, tetapi saya tidak punya tanah,” kata Waris dengan nada terputus-putus, Sabtu (18/3/2023).
Ternyata, dengan kondisi yang memprihatinkan yang dirasakan Waris dan Asmidar tersebut, membuat tergerak hati Babinsa Koramil 08 Tandun Kodim 0313/KPR Kopda Muliyono Sabdo.
Dia menyampaikan, atas adanya infromasi dari warga terkait kondisi kehidupan yang dirasakan warganya tersebut, membuat hati Kopda Muliyono Sabdo teregrak untuk mengecek langsung ke lokasi serta memberikan bantuan berupa sembako.
“Iya Bang, saya dapat informasi dari warga. Katanya, ada warga di Desa Suka Damai yang kondisinya sangat memprihatinkan. Ternyata benar informasi itu,” jelas Kopda Muliyono Sabdo.
Di tempat yang sama, warga sekitar, Fajriah Susanti (27), juga membenarkan kalau kondisi kedua pasutri itu sangat memprihatinkan. Bahkan, pihaknya mengakui, kalau selama ini ia sering datang ke rumah Waris dan Asmidar, untuk mebantu meringankan beban mereka.
“Saya sering juga ke sini Bang, sekalian bawa berupa bantuan untuk meringakan bebeban mereka. Kasihan kita lihatnya. Mereka tinggal di rumah yang kondisinya sangat memeprihatinkan,” katanya.
Fajriah Susanti juga menjelaskan bahwa Waris sudah 7 Tahun tingal di rumah tersebut.
“Untuk tinggal di rumah ini sudah cukup lama sekitar 7 tahun, dan yang membangun rumahnya keluarga dari bapak Waris, cuman tanah pinjam dari warga setempat,” tutup Fajriah Susanti.(ded)