- Bupati Bengkalis Hadiri HUT Kota Dumai
- STIE Syari'ah Bengkalis Jalin Kerjasama dengan Fatoni University Thailan
- Anggota Koramil 0321-05/RM Goro Bangun Rumah Warga Binaan
- Segini Jumlah Beras untuk Makan Siang Gratis Prabowo
- Ini 5 Pernyataan Ganjar-Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih
- Hadiri Peringatan Hari Otda Ke-28, Wabup: Spirit Komitmen Berkelanjutan Bangun Daerah
- Anggota Koramil 0321-05/RM dan MPA Kembali Patroli Karhutla di Pematang Sikek
- Panglima TNI Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ
- Kemenag Larang Seremoni Keberangkatan Haji Lebih dari 30 Menit, Berikut Ketentuannya
- Ini Formasi CPNS dan PPPK 2024 di 7 Kementerian
- Mantap, 8 Cabang Lomba MTQ Riau Peserta Siak Masuk Final
- Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Terima Sanksi Dugaan Penyalahgunaan Dana CSR BUMN
- Final MTQ ke-42 Provinsi Riau, Fahmil Putra Bengkalis Raih Juara 1
- Diduga Cemari Lingkungan, Sidak Komisi IV DPRD Pekanbaru ke PT Sumatera Kemasindo Diwarnai Penolakan
- Bupati Kasmarni Minta Kepala Sekolah Fokus dan Optimalkan Kinerja
- Dianggap Tak Guna, Pemerintah Diminta Segera Hapus DMO CPO
- Bukan RI-Vietnam, Ramai Pabrik Pindah dari China ke Negara ASEAN Ini
- Fahmil Putra Bengkalis Melaju Babak Final MTQ Riau di Dumai
- Bupati Alfedri Hadiri Pelepasan Siswa SMK Yamato Tualang
- Dolar Masih di Atas Rp16.200, Siap-Siap Harga Laptop-AC Beterbangan
Bupati Tapsel Bantah Gunung Lubuk Raya Keluarkan Asap Pasca-Gempa Padang Sidempuan
doc. okezone
TAPANULI SELATAN - Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Syahrul M Pasaribu membantah informasi Gunung Lubuk Raya mengeluarkan asap ketika terjadi gempa berkekuatan 5,5 skala Richter di Desa Lubuk Layan dan Sitaratoit, Kecamatan Angkola Barat, Jumat 14 Juli 2017.
"Setelah dipastikan oleh ahli, maka diambil kesimpulan, ternyata bukan asap, melainkan awan yang kebetulan di atas gunung," ujar Sahrul kepada wartawan ketika ditemui saat meninjau lokasi pengungsian korban gempa di Desa Lubu Layan, Sabtu (14/7/2017). Dia mengatakan, ketika terjadi gempa, posisi awan tersebut berada di sekitar gunung, sehingga banyak masyarakat yang menilai awan itu asap yang berasal dari gunung.
"Mudah-mudahan hingga saat ini tidak ada tanda-tanda dari gunung Lubuk Raya itu mengeluarkan asap," ujarnya.
Dia mengaku, hingga Jumat pukul 21.00, masih ada gempa susulan, namun guncangannnya tidak sekuat dengan gempa yang pertama sekali dirasakan oleh warga. "Menurut laporan yang saya terima, sudah ada gempa susulannya sebanyak 10 kali," tuturnya.
Polikus asal Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengatakan, saat ini Pemkab Tapsel melalui sejumlah instansi sudah berada di dua desa tersebut. Mereka akan 24 jam siaga dan siap membantu masyarakat.
Selanjutnya, Pemkab Tapsel juga menghimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya. Apabila perlu, warga diimbau menginap di tenda pengungsian yang sudah disediakan dari awal oleh pemerintah."Harus siaga, jika perlu tidur di tenda pengungsian,"imbuhnya.
Dia juga mengajak kepada seluruh masyarakat agar tidak percaya kepada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, karena ada opini yang timbul di masyarakat bahwa akan ada gempa susulan yang lebih besar lagi. "Selain peringatan dari pemerintah, jangan ada yang percaya, karena pemberitaan itu diduga bohong dan menakut-nakuti warga," ucapnya.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tapsel Ibrahim Lubis mengatakan bahwa jumlah rumah yang rusak lebih kurang 51 rumah, dengan rincian, 40 unit di desa Lubuk Layan dan 11 di Sitaratoit. "Berdasarkan hasil laporan dari para camat yang ada di Tapsel, sampai saat ini ada dua kecamatan yang mengalami bencana alam akibat gempa itu," tandasnya.