- Bupati Bengkalis Hadiri HUT Kota Dumai
- STIE Syari'ah Bengkalis Jalin Kerjasama dengan Fatoni University Thailan
- Anggota Koramil 0321-05/RM Goro Bangun Rumah Warga Binaan
- Segini Jumlah Beras untuk Makan Siang Gratis Prabowo
- Ini 5 Pernyataan Ganjar-Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih
- Hadiri Peringatan Hari Otda Ke-28, Wabup: Spirit Komitmen Berkelanjutan Bangun Daerah
- Anggota Koramil 0321-05/RM dan MPA Kembali Patroli Karhutla di Pematang Sikek
- Panglima TNI Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ
- Kemenag Larang Seremoni Keberangkatan Haji Lebih dari 30 Menit, Berikut Ketentuannya
- Ini Formasi CPNS dan PPPK 2024 di 7 Kementerian
- Mantap, 8 Cabang Lomba MTQ Riau Peserta Siak Masuk Final
- Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Terima Sanksi Dugaan Penyalahgunaan Dana CSR BUMN
- Final MTQ ke-42 Provinsi Riau, Fahmil Putra Bengkalis Raih Juara 1
- Diduga Cemari Lingkungan, Sidak Komisi IV DPRD Pekanbaru ke PT Sumatera Kemasindo Diwarnai Penolakan
- Bupati Kasmarni Minta Kepala Sekolah Fokus dan Optimalkan Kinerja
- Dianggap Tak Guna, Pemerintah Diminta Segera Hapus DMO CPO
- Bukan RI-Vietnam, Ramai Pabrik Pindah dari China ke Negara ASEAN Ini
- Fahmil Putra Bengkalis Melaju Babak Final MTQ Riau di Dumai
- Bupati Alfedri Hadiri Pelepasan Siswa SMK Yamato Tualang
- Dolar Masih di Atas Rp16.200, Siap-Siap Harga Laptop-AC Beterbangan
Masih Banyak Desa di Pelalawan Belum Teraliri Listrik
APDESI Sebut Terkendala di Aliran Antar Desa dan Anggaran
ist.
PEKANBARU, kabarmelayu.com - Persoalan listrik tidak hanya menjadi persoalan di Kota Pekanbaru saja, tetapi persoalan yang sama juga dialami warga di Kabupaten Pelalawan, tepatnya di Desa Merbau Kacamatan Bunut. Pasalnya di tengah teknologi yang semakin canggih ini, masih ada desa yang belum teraliri listrik.
Pengakuan warga Bunut, Amran (31) kesehariannya belum menikmati aliran listrik sepenuhnya. Pasalnya sampai saat ini, dirinya terbatas menggunakan listrik karena hanya 6 jam bisa menikmati listrik itupun menggunakan tenaga diesel dan harus membayar.
"Sampai saat ini Kecamatan Bunut belum menikmati listrik sepenuhnya, karena masih terkendala di listrik dan kita terbatas menggunakan listrik. Kita hanya bisa menggunakan listrik diesel dari pukul 17.00 WIB hingga 00.00 WIB. Artinya hanya 6 jam kita bisa menikmati listrik itu pun melalui tenaga diesel.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Republik Indonesia (APDESI) Kabupaten Pelalawan, Edi Almaskur SIP mengaku masih banyak desa di Kecamatan Bunut belum merdeka dengan listrik. Karena Kabupaten Pelalawan ada program pelalawan terang, masing-masing desa di dalam wilayah desa sudah banyak yang dibangun melalui dana PPIDK dari Kabupaten Pelalawan, hanya saja terkendala dari aliran antara desa ke desa.
"Sebetulnya kalau PLN mau, salah satu contoh dari Merbau ke Pangkalan Panduk yang jaraknya lebih kurang 16 kilo, sementara jumlah pemanfaat aliran listrik di atasnya itu ada 3 desa yakni desa Pangkal Panduk, desa Tanjung Air Hitam, desa Kuala Panduk, di dalam desa tersebut sudah sampai ke pemasangan instalasi listrik, hanya belum ada aliran antar desa," kata Edi Almaskur saat dikonfirmasi melalui selularnya, Senin (28/08).
Edi Almaskur juga membeberkan kendala belum juga teraliri listrik sampai saat ini adalah cost pendanaan yang digunakan untuk aliran listrik ada keterbatasan.
"Sedangkan untuk penghubung listrik dananya miliaran, tidak cukup setahun atau 2 tahun anggaran digunakan ke sana sementara banyak kebutuhan lainnya yang mendesak," jelas Edi Almaskur.
Diakui Edi Almaskur, soal listrik memang problem besar di Kecamatan Bunut, karena untuk Kanupaten Pelalawan bagian daratan saja yang belum teraliri listrik ada desa Rangsang, desa Sungai Orah, desa Pangkalan Panduk, desa Tanjung Air Hitam, desa Lipai Bulan.
"Apalagi saat ini jaringan sudah mulai hilang, karena labelnya sudah mulai banyak hilang," ungkapnya.
Menager SDM dan Umum PLN Wilayah Riau Kepulauan Riau, Dwi Suryo Abdullah saat dikonfirmasi perihal listrik di Pelalawan yang terkendala pada aliran antar desa saja belum bisa dijamin oleh PLN WRKR.
"Kalau di Pelalawan ada 7 Kecamatan yang mendapatkan Wilayah Usaha dari Bupati Pelalawan, jadi PLN tidak punya kewajiban melistriki 7 Kecamatan tersebut," ungkapnya singkat. (Eza)