- Dinas Sosial Bengkalis Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran 12 Rumah di Desa Pamesi
- Said Iqbal Blak-blakan Bongkar Upah Buruh, Sebut Parpol Penguasa
- Usai Dipugar, Bupati Kasmarni Resmikan Kelenteng Tri Dharma Hun Bin Kuan Siak Kecil
- DLH Bengkalis Gelar Konsultasi Publik II Penyusunan KLHS RPJMD 2025-2029
- Jelang KTT WWF, Panglima TNI Siapkan Rencana Pengamanan Terpadu
- Bupati Bengkalis Buka Rakor Pleno I TPAKD 2024
- Kepala Bakamla RI Lantik PPPK 2024
- Ketua DPRD Siak Gelar Halal Bihalal bersama Pejabat dan Forkopinda Siak
- Mayjen TNI Rafael Pimpin Sidang Pantukhir Cata TNI-AD
- Wakil Ketua II DPRD Siak Androy Ade Rianda Hadiri Musrenbang Penyusunan RKPD Kabupaten Siak 2025
- Kepala Daerah Waspadai Kenaikan IPH
- Gugus Tugas Daerah Bisnis dan HAM Riau Dikukuhkan
- Halal Bi Halal dengan IKAPTK, Bupati Kasmarni Minta Selalu Berinovasi Bangun Negeri
- Stasiun Bakamla Sambas Amankan Nelayan Nakal Pengguna Pukat Harimau
- DPRD Setujui LKPJ Bupati Bengkalis 2023, Kasmarni Ucapkan Terima Kasih
- Pesan Babinsa Kepada Pelajar agar Beradaptasi dengan Perkembangan Teknologi Digital
- Babinsa Koramil 0321-05/RM Tanamkan Nilai-nilai Pancasila kepada Pelajar SMK 1 Rimba Melintang
- Bawaslu Rokan Hilir Laksanakan Evaluasi Kinerja Panwaslu Existing Rekruitmen Panwaslu Kecamatan untuk Pemilihan Tahun 2024
- Anggota Koramil 0321-05/ RM kembali Lakukan Patroli dan Komsos di wilayah Bangko Jaya
- Siak Raih Peringkat 3 MTQ ke-42 Provinsi Riau di Dumai
Film Perang Sosoh, Ingatkan Warga Masa Perjuangan di Desa Pedekik
Diskominforsantik Bengkalis
BENGKALIS, kabarmelayu.com - Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jasmerah), ungkapkan agar tidak meninggalkan jerih payah para pejuang dalam mengusir penjajah guna mempertahankan kemerdekaan RI.
Banyak cara agar generasi penerus bangsa ini tidak melupakan, salah satunya membuat acara malam peringatan, nonton bareng film perjuangan maupun mendengarkan cerita-cerita dari tokoh perjuangan maupun orang tua.
Seperti dilakukan masyarakat Desa Pekekik dalam mengenang sejarah masa perjuangan bersama tentera melawan penjajah Belanda di Desa Pedekik, masyarakat membuat acara nonton bareng film perjuangan “Perang Sosoh”.
Bertempat di Sekolah MTS Nurul Jadid Desa Pedekik, Minggu malam 26 Agustus 2018 warga Desa Pedekik tumpah ruah menonton film perang sosoh, sempena malam kenduri kenegaraan yang digelar pemuda Desa Pedikik Kecamatan Bengkalis.
Antusias masyarakat Desa Pedekik ingin menyaksikan film perjuangan Perang Sosoh sangat tinggi. Masyarakat dari berbagai kalangan, tua - muda saat ba’da Isya mulai berbondong-bondong menuju halaman MTS Nurul Jidad.
Setelah mendengarkan sambutan dari tokoh dan pejabat, akhirnya film berdurasi 30 menit ini disuguhkan ke hadapan masyarakat. Pemutaran film Perang Sosoh dimulai sekitar pukul 20.30 WIB, ketika lampu mulai dimatikan, sorak penasaran warga semakin riuh sehingga membuat suasana tersebut semakin pecah.
Seakan tak mau mengalihkan pandangan dari layar tancap, masyarakat dengan khusuk menyaksikan setiap adegan yang ditampilkan oleh para pemeran Pejuang Perang Sosok, yang pada umumnya dari Pemuda Desa Pedekik.
Masyarakat menghayati dan larut dalam suasana masa perjuangan, seakan ikut merasakan detik-detik perlawanan dan pertempuran dalam mengusir penjajah Belanda dari Pulau Bengkalis. Meski tak seimbang dengan persenjataan antara tentara Belanda dengan Tentara Republik Indonesia bersama pasukan Fisabillah.
Perang Sosoh yang diangkat menjadi film ini, semuanya diperankan oleh pemuda Pedekik, dimana proses pengambilan gambar atau shooting perdana Perang Sosoh dimulai pada Ahad, 5 Agustus 2018 malam ba’da Isya yang berlokasi di rumah Mbah Ikhsan, tepat di depan Masjid sabilillah, yang disutradarai oleh Musrial Mustafa sang pencipta lagu Negeri Junjungan ini.
Salah satu warga Desa Pedekik Mila mengatakan, biasanya acara kenduri kenegaraan di sini biasa-biasa saja namun malam ini sangat berbeda, ramai sekali warga menanti diputarnya film perang sosoh.
“Kami sangat penasaran macam mano bentuk film perang sosoh itu, sampai-sampai sayo membawa anak sayo masih bayi kesini, biaso malam kenduri kenegaraan hanya orang tua ajo yang datang tapi malam ini luo biaso,” ujarnya.
Pembuatan film yang disutradarai oleh seorang seniman yang berasal dari Bengkalis yaitu Musrial Mustafa. Para pemuda setempat juga sangat bersemangat dalam menjalani peran mereka didalam pembuatan film perang sosoh ini. Selain itu juga para tokoh masyarakat beserta instansi pemerintah setempat sangat mendukung dalam proses pembuatan film ini.***