- Bupati Bengkalis Hadiri HUT Kota Dumai
- STIE Syari'ah Bengkalis Jalin Kerjasama dengan Fatoni University Thailan
- Anggota Koramil 0321-05/RM Goro Bangun Rumah Warga Binaan
- Segini Jumlah Beras untuk Makan Siang Gratis Prabowo
- Ini 5 Pernyataan Ganjar-Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih
- Hadiri Peringatan Hari Otda Ke-28, Wabup: Spirit Komitmen Berkelanjutan Bangun Daerah
- Anggota Koramil 0321-05/RM dan MPA Kembali Patroli Karhutla di Pematang Sikek
- Panglima TNI Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ
- Kemenag Larang Seremoni Keberangkatan Haji Lebih dari 30 Menit, Berikut Ketentuannya
- Ini Formasi CPNS dan PPPK 2024 di 7 Kementerian
- Mantap, 8 Cabang Lomba MTQ Riau Peserta Siak Masuk Final
- Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Terima Sanksi Dugaan Penyalahgunaan Dana CSR BUMN
- Final MTQ ke-42 Provinsi Riau, Fahmil Putra Bengkalis Raih Juara 1
- Diduga Cemari Lingkungan, Sidak Komisi IV DPRD Pekanbaru ke PT Sumatera Kemasindo Diwarnai Penolakan
- Bupati Kasmarni Minta Kepala Sekolah Fokus dan Optimalkan Kinerja
- Dianggap Tak Guna, Pemerintah Diminta Segera Hapus DMO CPO
- Bukan RI-Vietnam, Ramai Pabrik Pindah dari China ke Negara ASEAN Ini
- Fahmil Putra Bengkalis Melaju Babak Final MTQ Riau di Dumai
- Bupati Alfedri Hadiri Pelepasan Siswa SMK Yamato Tualang
- Dolar Masih di Atas Rp16.200, Siap-Siap Harga Laptop-AC Beterbangan
Waduk Ini Kering, Munculah Istana dari Abad ke-15 SM
(Kredit: Universitas Tubingen / Organisasi Arkeologi Kurdistan/ Livescience)
JAKARTA - Reruntuhan istana dan kota kuno yang berasal dari Zaman Perunggu tiba-tiba muncul ketika musim panas membuat waduk Mosul di Irak mengering.
Reruntuhan ini termasuk sebuah istana dengan tembok setinggi 7 meter, yang di dalamnya terdapat sejumlah ruangan dengan dekorasi lukisan mural.
Para arkeolog menduga situs Kemune berasal dari masa Kekaisaran Mittani, sebuah kerajaan di Timur Tengah yang memerintah sebagian dari Suriah dan Mesopotamia utara dari abad ke-15 hingga abad ke-14 SM. Hanya tiga situs lain dari periode ini yang dihubungkan dengan istana Mittani, dan semuanya ditemukan di luar kekaisaran. Kemune sendiri menawarkan wawasan tentang kehidupan di pusat kerajaan, demikian kata arkeolog yang dikuti siaran pers Universitas Tubingen, Jerman, 27 Juni 2019.
Permukaan air yang rendah di Bendungan Mosul pada tahun 2010 pertama kali mengungkapkan pandangan sekilas dari struktur yang terendam. "Tetapi kami tidak dapat menggali di sini sampai sekarang," kata Hasan Ahmed Qasim, wakil pemimpin penggalian dan arkeolog dari Organisasi Arkeologi Kurdistan (KAO) ) di Duhok, Irak.
Istana di situs itu diperkirakan pernah berdiri hanya 20 meter dari Tigris, menghadap ke sungai dari posisi bukit di tepi sungai, dan dinding teras yang miring mendukung sisi barat istana. Di sebelah utara terletak sisa kota, menurut survei arkeologi yang dilakukan di sekitar reruntuhan istana.
Sebagian tim menggali delapan kamar, beberapa di antaranya dibangun dengan lempengan batu bata. Lukisan-lukisan di dinding-dinding istana mempertahankan jejak warna-warna merah dan biru cerah.
Sisa-sisa bangunan di kompleks Istana Mittani, Irak, yang berasal dari abad ke-15 SM. (dok.Universitas Tuebingen)
Bangunan-bangunan penting yang didirikan oleh Kekaisaran Mittani - seperti istana ini - kemungkinan besar dihiasi dengan mural berwarna-warni. Beberapa lukisan masih bertahan sampai sekarang, membuat penemuan di Kemune menjadi "sensasi arkeologis," kata Ivana Puljiz, salah satu pemimpin ekskavasidan seorang arkeolog Universitas Tubingen, Jerman.
Juga ditemukan di dalam ruang-ruang istana sebanyak 10 tablet tanah liat bertuliskan huruf paku Mittani - salah satu bentuk penulisan paling awal - yang diterjemahkan oleh para ahli di Universitas Heidelberg Jerman. Menurut terjemahan tulisan di salah satu tablet, situs itu mungkin adalah kota kuno Zakhiku.
Referensi ke kota ini muncul dalam catatan sejarah yang berasal dari sekitar 1800 SM, menunjukkan bahwa Zakhiku berdiri di Lembah Sungai Tigris setidaknya selama empat abad, kata para peneliti dalam pernyataan itu.
Ketika Kekaisaran Mittani runtuh, penguasa Asiria yang menaklukkan Adad-nirari membantai penduduk Taidu, ibu kota Mittani. Berabad-abad kemudian, para arkeolog menemukan beberapa sisa-sisa kerajaan yang dulunya besar; bahkan lokasi ibu kota Mittani Taidu tidak pasti, kata para peneliti.
Penemuan Istana Kemune dinilai sangat penting untuk merekonstruksi garis waktu peradaban kuno ini, dan merupakan "salah satu penemuan arkeologis paling penting di kawasan ini dalam beberapa dekade terakhir," kata Qasim.(tempo.co)
LIVESCIENCE | UNI-TUBINGEN