- Wakili Panglima, Irjen Kukuhkan Emergency Medical Team TNI Tahun 2024
- Pendaftaran CPNS Jalur Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024
- Wakil Ketua DPRD Siak Androy Aderianda Hadiri Halal Bihalal PKS Tapsel dan JBMI
- Miris! PBB Ungkap Stok Makanan di Gaza Selatan Habis Besok
- 393 Jemaah Calon Haji Indonesia Kloter Pertama Tiba di Madinah
- Paru-Paru Bumi Ini Diserang Petaka, Keluarkan Warning Baru
- Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Pemkot Depok Bakal Evaluasi Acara Pelajar ke Luar Kota
- Wakil Ketua II DPRD Siak Androy Ade Rianda Hadiri Pembukaan POPDA Kabupaten Siak 2024
- Mahasiswi STAIN Bengkalis Raih Gelar Atribut Putri Intelegensia
- Tertarik Sejarah dan Budaya Melayu, BEM se-Indonesia Berkunjung ke Kabupaten Siak
- Program Studi Hukum Tatanegara STAIN Gelar Penyuluhan Hukum
- Bupati Bengkalis Buka Pelatihan TPHD
- AGPAII Kuansing Sudah Berbuat Banyak untuk Guru PAI
- Di Depan Warga IKJR, Alfedri Sebut Program yang Berjalan Butuh Dukungan Semua Pihak
- Dukung Atlet Muda kian Bersinar, Bupati Alfedri Buka POPDA Kabupaten Siak 2024
- Demo Seperti 1998 Melanda Seluruh Dunia, AS-Eropa hingga Asia
- Muscab HIPMI Bengkalis, Panpel Buka Pendaftaran Bacaketum
- Panglima TNI Penuhi Undangan Jeneral Tan Sri Dato’ Seri Mohammad Bin Ab Rahman
- Hadir di Bagholek Godang Masyarakat Kampar, Ini Kata Arfan Usman
- Lowongan KPPS Pilkada 2024 Dibuka, Segini Gaji PPK, PPS dan Pentarlih
Bulan Miliki Fungsi Penting sebagai Penunjuk Waktu, Disebut Dalam Alquran dan Sains
(Foto: Reuters)
JAKARTA - Suatu proses ketika Bumi dikelilingi oleh bulan satu kali dalam kurun waktu satu bulan telah dibuktikan oleh penelitian-penelitian astronomis yang telah dilakukan sebelumnya. Bulan hanya dapat dilihat pada satu sisi permukaannya saja dikarenakan bulan memiliki masa putar yang sama dengan masa revolusinya.
Bulan mengitari Bumi dan berotasi pada porosnya di waktu dan masa yang sama selama 29 hari dan 8 jam. Hal terebut berarti manusia yang berada di Bumi pada lokasi tertentu tidak akan dapat melihat bulan purnama pada sisi yang lainnya.
Dalam perputarannya mengelilingi Bumi, bulan menempuh jarak sepanjang 12 derajat dari 360 derajat orbitnya setiap hari. Sementara itu, bulan terbit terlambat selama 49 menit sebelumnya. Seandainya, bulan tidak terbit terlambat, bulan akan selamanya tampak sebagai purnama sepanjang kehidupan.
Dijelaskan dalam buku ‘Sains dalam Alquran’ yang ditulis Nadiah Thayyarah, Dr. Zaghlul an-Najjar mengatakan keterlambatan terbitnya bulan setiap hari menjadikan adanya tempat persinggahan secara berurutan bagi bulan. Bulan pada malam pertama bulan (syahr) baru tampak dengan sedikit cahaya.
Selanjutnya, cahaya itu bertambah sedikit demi sedikit setiap malam hingga mencapai cahaya penuh pada malam ke-14, sebagai bulan purnama. Kemudian cahaya bulan berkurang sedikit demi sedikit, hingga pada akhir bulan hanya tampak seperti tandan tua, lalu tidak tampak sama sekali.
Karena bulan dalam setiap hari dalam hitungan kalender Qamariyah menempuh sekitar 12 derajat dari 360 derajat orbitnya, setiap malam ia berada pada suatu tempat persinggahan yang ditandai dengan bintang-bintang pada rasi bintang. Tempat-tempat persinggahan itu jumlahnya ada 28, sama dengan jumlah malam saat bulan bisa dilihat.
Adanya tempat-tempat persinggahan bagi bulan membantu manusia untuk menghitung waktu-waktu mereka dalam hitungan hari, bulan, dan tahun sehingga mereka pun mengetahui bilangan tahun. Hal tersebut juga membantu mereka untuk mengetahui waktu-waktu untuk beribadah dan berinteraksi dengan sesama mereka.
Matahari dan bulan sebagai acuan untuk perhitungan waktu juga telah dijelaskan dalam Alquran.
“Dan Dia menjadikan malam untuk beristiahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan,” bunyi Surah Al An’am Ayat 96.
Dalam ayat lain juga dijelaskan “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat persinggahannya agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu),” bunyi Surah Yunus Ayat 5.
Allah telah menciptakan hilal atau bulan sabit sebagai tanda yang akurat bagi manusia untuk mengetahui waktu-waktu ibadah mereka seperti haji, puasa Ramadan, pembayaran zakat, waktu memanen, dan waktu lainnya. Waktu-waktu itu juga membantu manusia untuk mengetahui lama kehamilan dan mencatat kejadian penting.