Minggu, 26 Januari 2025 WIB

Dilaporkan Dua Kasus PMK di Kampar, Peternak Diminta Waspada

Redaksi - Sabtu, 11 Januari 2025 10:17 WIB
Dilaporkan Dua Kasus PMK di Kampar, Peternak Diminta Waspada
Ilustrasi.(Foto: Dok)
kabarmelayu.comPEKANBARU – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak kembali ditemukan di Riau. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau telah menerima laporan dua kasus hewan ternak yang terjangkit PMK.

Kedua kasus tersebut ditemukan di Kabupaten Kampar, tepatnya di Desa Kembang Indah, Kecamatan Tambang.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas PKH Riau, drh Faralinda Sari, membenarkan laporan tersebut.

"Iya, awal tahun ini kami sudah menerima dua laporan kasus PMK dari Kabupaten Kampar," ujar Fara pada Jumat (10/01/2025).

Baca Juga:

Laporan ini menjadi pengingat bagi peternak untuk lebih peduli terhadap kesehatan ternaknya. Dengan langkah pencegahan yang tepat, penyebaran penyakit seperti PMK dapat diminimalkan demi keberlangsungan peternakan di Riau.

Fara menjelaskan bahwa sapi-sapi yang terjangkit PMK ini merupakan ternak milik peternak lokal yang dilepasliarkan di area perkebunan sawit. Sapi-sapi tersebut tidak dikandangkan, sehingga lebih rentan terpapar virus dari lingkungan sekitar.

Baca Juga:

"Sapi-sapi itu dilepasliarkan di tengah kebun sawit. Namun, kami sudah melakukan pengobatan melalui dokter hewan dari Puskesmas setempat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut," ungkapnya.

Meski demikian, Dinas PKH tetap mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi peternak yang memiliki ternak lain di wilayah tersebut.

Menurut Fara, ternak yang telah sembuh dari gejala PMK masih berpotensi menularkan virus ke hewan lain di sekitarnya.

"Oleh karena itu, kami mengimbau para peternak untuk segera melakukan vaksinasi terhadap ternak mereka. Vaksinasi ini penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan ternak, sehingga mereka tidak mudah terpapar virus," jelasnya.

Penyakit Mulut dan Kuku merupakan penyakit menular pada hewan ternak seperti sapi, kambing, dan kerbau. Penyakit ini bisa menyebar dengan cepat, terutama melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi.

Sebagai langkah pencegahan, Dinas PKH juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar ternak. Selain itu, peternak diimbau untuk tidak memindahkan ternak ke daerah lain tanpa pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu guna mencegah penyebaran virus ke wilayah lain.

Dinas PKH Riau berkomitmen untuk terus memantau perkembangan kasus ini dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah penanganan dan pencegahan berjalan optimal.

"Kami berharap masyarakat dapat bekerja sama untuk menjaga kesehatan ternak mereka, karena hal ini juga berdampak pada stabilitas ekonomi dan keamanan pangan di wilayah Riau," tutup Fara.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
32 Ekor Ternak di Riau Terpapar PMK
53.600 Dosis Vaksin PMK untuk Riau
Catatan Dinas PKH Riau 2024, Kampar Terparah Wabah Penyakit Hewan
UGM dan LSAJ: Siapkan Blora sebagai Pusat Peternakan Terintegrasi
Anggota Koramil 0321-05/RM Lakukan Pendataan PMK Kambing di Bangko Jaya
Soal Kerbau Mati Mendadak di Kampar Kiri, Bukan Penyakit Ngorok
komentar
beritaTerbaru