Dibuka Presiden Jokowi, 56 Kafilah Riau Siap Bertanding di MTQ Nasional XXX
SAMARINDA Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX Kalimantan Timur. Helat pemb
MuslimKepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkap musim kemarau kali ini berpotensi basah jika anomali iklim La Nina terjadi.
"Kita belum menyimpulkan seperti itu (akan terjadi La Nina). Ada kecenderungan La Nina meskipun lemah akan terjadi. Tapi itu bisa meleset karena datanya masih kurang, tapi ada tren ke sana," ujar dia,di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Kamis (23/5/2024).
Baca Juga:
"Jadi kalau seandainya iya, berarti menjadi basah," tambahnya.
BMKG melaporkan hasil pemantauan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menunjukkan bahwa pada periode dasarian I Mei 2024, ENSO mulai beralih ke kondisi Netral dengan indeks sebesar 0,41. ENSO diprediksi turun secara gradual menuju Netral pada Mei- Juni 2024.
Baca Juga:
Sebelumnya, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, waspada La Nina telah dinyatakan resmi oleh Biro Meteorilogi Australia (Bureau of Meteorology Australia/ BoM).
"La Nina sudah official ditetapkan oleh BoM Australia bulan ini. Pengaruh atau La Nina berdasarkan data kami hanya terjadi di sebagian Sumatra dan Kalimantan berupa kemarau basah. Kalimantan bagian tengah dan timur alami kemarau basah," kata Erma kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/5/2024).
"Sementara untuk Jawa, selama Mei-September sebagian besar mengalami musim kemarau yang normal dan cenderung minim hujan," tambahnya.
Untuk itu, Erma mengimbau, petani di wilayah Jawa mengantisipasi potensi tersebut dalam mempertimbangkan jenis tanaman yang akan ditanam. Menurutnya, tanaman palawija adalah tanaman pangan yang tepat ditanami pada kondisi tersebut.
"Probabilitas La Nina lemah hingga sedang terjadi selama musim kemarau," katanya.
"Terkait kenapa hanya melanda sebagian Sumatra dan Kalimantan, masih butuh kajian. Kemungkinan karena daerah konvergensi antar-tropis atau ITCZ berada di utara ekuator. Juga karena maraknya pembentukan siklon tropis di Belahan Bumi Utara. Hal ini yang membuat La Nina tidak terlalu berdampak untuk wilayah di selatan ekuator," jelas Erma.
2010, La Nina Terparah di Indonesia?
Sudah beberapa tahun fenomena El Nino dan La Nina terjadi di Indonesia dan beberapa negara di wilayah Pasifik bagian timur. Diketahui, fenomena keduanya sudah muncul sejak 1951.
Berdasarkan data dari Oceanic NiƱo Index (ONI), peristiwa didefinisikan sebagai lima periode dalam tiga bulan yang tumpang tindih berturut-turut pada atau di atas anomali +0,5 untuk El Nino dan pada atau di bawah anomali -0,5 untuk La Nina.
Meski di Indonesia sudah terjadi sejak lama, tetapi dari pengukuran terkait, tahun 2010 menjadi yang paling besar efek dari La Nina.
Di 2010, BMKG saat itu menyebut kemarau di Indonesia sebagai "Kemarau Basah". Kondisi cuaca seperti ini memberi pengaruh buruk yang signifkan pada sektor pertanian, kegagalan panen terjadi mulai dari tebu, tembakau sampai di awal 2011 ini terjadi pada komoditi cabai. Dampak buruk ini telah dirasakan di berbagai daerah, yaitu dengan meningkatnya harga komoditi tani.
Tak hanya itu saja, La Nina Indonesia di 2010 membawa banyak bencana hidrometeorologi. Setidaknya banjir menempati urutan pertama bencana hidrometeorologi di Indonesia pada 2010, yakni sebanyak 12 kasus. Berikutnya ada puting beliung dan tanah longsor.
Dampak bencana hidrometeorologi tersebut, sebanyak 1.907 jiwa meninggal dunia dan hilang. Sedangkan 1.663 juta jiwa terpaksa menderita dan mengungsi.
Selain itu, dampak kerusakaan akibat bencana ini juga tak sedikit. Sebanyak 59.501 rumah rusak, 1.557 fasilitas pendidikan rusak, 367 fasilitas kesehatan rusak, dan 628 fasilitas peribadatan juga rusak.
Berdasarkan pemantauan dan pencitraan dari data hujan satelit PERSIANN dari 1998 hingga 2020, Jika didasarkan pada tahun, kedalaman hujan yang lebih paling jarang terjadi pada tahun 1998, sedangkan paling sering terjadi pada tahun 2010.
Pada perhitungan frekuensi melampaui kedalaman hujan, jumlah kejadian hujan paling jarang yang terjadi pada tahun 1998 dengan frekuensi 1 dan paling sering terjadi pada tahun 2010 dengan frekuensi 10.
Dengan hasil ini, fenomena La Nina yang paling parah terjadi pada tahun 2010 dan dibandingkan dengan tahun-tahun fenomena La Nina lainnya.
Jika didasarkan berdasarkan bulannya, frekuensi kedalaman hujan yang melampaui ada pada November, sesuai dengan periode musim hujan normal di Indonesia. Frekuensi dibandingkan dengan frekuensi bulan lainnya selama tahun-tahun fenomena La Nina.
Pada Juli, frekuensi justru kecil bahkan sudah berada di angka 0, sesuai dengan periode musim kemarau normal di Indonesia. Sedangkan November frekuensinya mencapai 10. Hal ini menandakan bahwa dalam kondisi normal, November menjadi puncak musim hujan.
Dengan banyaknya bencana hidrometeorologi dan dampaknya di 2010, serta analisa data hujan dari 1998 hingga 2020, maka sejatinya La Nina terparah memang terjadi di 2010.
BMKG pun menyadari bahwa 2010 menjadi cuaca terekstrem selama 12 tahun terakhir. Ini dibuktikan terjadinya penyimpangan musim kemarau serta ditandai memanasnya suhu permukaan laut hampir di seluruh wilayah Indonesia.
La Nina Apakah Selalu Dianggap Buruk?
Banyak yang mengira bahwa La Nina hanya membawa dampak buruk karena merupakan anomali iklim yang menandakan bahwa jika fenomena tersebut terjadi, maka kemungkinan buruk juga akan terjadi. Kemungkinan tersebut sudah terjadi di 2010, di mana bencana hidrometeorologi cukup parah terjadi di Indonesia.
Namun, La Nina tentunya juga dapat membawa efek positif bagi masyarakat di Indonesia. Dari sisi positifnya, La Nina dapat berdampak positif yakni adanya surplus air tanah, sehingga jumlah air tanah yang sebelumnya mungkin berkurang karena efek El Nino, dapat kembali pulih dengan adanya La Nina.
"La Nina lebih dipandang sisi negatifnya saja yang berdampak pada bencana hidrometeorologi. Padahal dalam enam kali La Nina dalam periode 30 tahun terakhir telah terjadi surplus air tanah tahunan di Waeapo-Pulau Buru sebesar 775 mm atau setara dengan 222 persen dari kondisi normalnya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat membuka webinar KedaiIklim#4 BMKG yang bertajuk "La Nina: Manfaatkan Air Hujan Berlimpah Untuk Kesejahteraan dan Pengurangan Risiko Bencana Hidrometeorologi" di Jakarta, Selasa (29/12/2020).
Dwikorita menambahkan, hal tersebut mengindikasikan bahwa La Nina selain memiliki sisi ancaman, namun juga punya peluang positif yang dapat dimanfaatkan seperti panen hujan dan surplus air tanah, peningkatan produktivitas pertanian yang memerlukan banyak air, dan pemanfaatan telaga yang muncul selama tahun basah untuk budidaya ikan air tawar semusim.
"Kita bisa mengambil berkah dari fenomena La Nina sehingga para petani di wilayah yang sudah terkenal selalu kering dan kekurangan air bisa melakukan pemanenan air, dan diakhir musim kemarau transisi yaitu September-Oktober masih bisa melakukan pemanenan kacang tanah," tambah Dwikorita.
Hal senada disampaikan Dekan Sekolah Vokasi UGM Agus Maryono yang juga merupakan pakar Ekohidrolik dan pelopor restorasi sungai Indonesia. Ia mengatakan bahwa seharusnya tahun basah bisa dimanfaatkan.
Daerah kering dan semi kering juga dapat memanfaatkan air berlimpah. Air tanah bisa maksimal terisi begitu pula dengan danau, situ, serta telaga. Alur sungai juga bisa sempurna terbentuk.
"Memang ada ancaman bencana tapi harus dijadikan pengungkit kemajuan dalam segala bidang misalnya pengetahuan, penemuan rekayasa teknologi dan industri, penyediaan sandang, papan dan pangan, daya juang dan motivasi bangsa, sikap tanggap dan peduli serta menjaga alam dan lingkungan," katanya.
Menurut Agus, pemerintah harus menyeting masyarakat untuk melakukan suatu gerakan secara sporadis untuk menghadapi La Nina. Misalnya dengan susur sungai, sehingga masyarakat di sekitar sungai tahu potensi-potensi sungai yang dapat dimanfaatkan untuk mitigasi maupun untuk pemanfaatan potensi wisata, potensi sumber air, dan potensi perikanan.
"Kalau ada bencana mereka siap karena mereka tahu dimana titiknya dan kalau tidak ada bencana mereka juga tahu manfaatnya sehingga bisa mengungkit kesejahteraan masyarakat," kata Agus.
SAMARINDA Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX Kalimantan Timur. Helat pemb
MuslimJAKARTA Kabar duka datang dari dunia hiburan Indonesia. Mantan penyanyi cilik Putri Zizi Novianti atau yang akrab disapaPuput Novel mening
LifestyleBeasiswa Tahfidz AlQur&039an, 213 Pelajar dan 63 Mahasiswa Ikuti Seleksi Kompetensi Hafalan
PendidikanPEKANBARU Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha 2024 dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Seba
PemerintahanINHIL Kapolsek Gaung Anak Serka (GAS) Inhil, Iptu Fauzan Putra Hantama, SAP menghadiri undangan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di mas
HukrimINHIL Polres Indragiri Hilir (Inhil) menggelar Coffee Morning bersama KPU, Bawaslu dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) dan Dinas K
PolitikPEKANBARU PSPS Pekanbaru berhasil membungkam Persikabo 1973 di laga kandang bertempat Stadion Kaharudin Nasution digasak PSPS Pekanbaru, S
SportJAKARTA Seorang aktivis berkebangsaan TurkiAS pada Jumat (6/9/2024) ditembak mati oleh pasukan Israel selama protes melawan permukiman il
PeristiwaPEKANBARU Kota Pekanbaru menjadi satu Kota di Indonesia yang menjadi penerima sertifikat dan piala Wahana Tata Nugraha (WTN) 2024. Kota Pe
LingkunganTEMBILAHAN Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Rosmely, mengajak seluruh wartawan senantiasa
Hukrim